Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Presidensi Indonesia dalam G20, Suarakan Kembali Pemberdayaan Perempuan di Dinding Perekonomian Dunia

17 Juli 2022   20:16 Diperbarui: 18 Juli 2022   07:20 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pawai penyambutan delegasi TIIWG untuk G20 di Surakarta | Dokumentasi pribadi

Seperti dilansir dari Laporan World Bank: East Asia Pasific Economic Update, April 2022 Indonesia dalam masa proses pemulihan ekonomi diperkirakan akan mengalami pertumbuhan PDB sebesar 5,1%. Akan tetapi dengan adanya badai covid 19 dan dampak dari kejutan perang Ukraina menambah panjang daftar batu sandungan bagi Indonesia untuk pulih. 

Sebagai negara dengan populasi terbanyak keempat di dunia, Indonesia mempunyai peranan penting dalam pulihnya ekonomi global. 

Presidensi G20 merupakan kesempatan emas untuk mewujudkan peran Indonesia bagi pemulihan ekonomi dunia. Ajakan Indonesia kepada masyarakat dunia untuk mengangkat kembali potensi dan sumber daya manusia dalam hal ini kaum disabilitas dan perempuan dalam upaya pemulihan ekonomi dunia adalah langkah yang tepat. 

Perempuan dan peranannya dalam perputaran roda perekonomian masyarakat telah mengalami banyak tantangan. Pertempuran menghadapi beragam tantangan untuk tetap bertahan dalam persaingan ekonomi dunia membutuhkan kerjasama yang kuat. 

Seperti halnya saya saat bertemu dengan ibu Sri Hartarti (59) dalam sebuah event yang diadakan di kota Surakarta. Perjuangan dalam mengupayakan usaha kecilnya sangat tidak mudah. 

Mulai dari menjahit kain perca bermotif batik untuk dijadikan tas sampai dengan menjualnya ke tangan konsumen bukan hal yang mudah. Meniti setiap kesempatan yang disuguhkan oleh pemerintah rupa-rupanya berdampak positif bagi ekonomi rumah tangganya mampu mengalami peningkatan. 

salah satu lapak penyaji hasil karya pengrajin perempuan | dokumentasi pribadi
salah satu lapak penyaji hasil karya pengrajin perempuan | dokumentasi pribadi

Tentu proses perjalanan selama 5 tahun bukan hal yang gampang. Lapak kecilnya di sebuah night market di sudut kota Surakarta menjadi bukti bahwa perempuan mampu berpacu melintasi badai pandemi. 

Sementara di luar sana, ada begitu banyak perempuan yang belum seberuntung ibu Sri Hartarti. Para pekerja informal merupakan objek empuk kerentanan tanpa perlindungan sosial yang pasti. Di sinilah peran G20 bersuara bagi ekonomi masyarakat di negara-negara berkembang. 

Kekuatan kolaborasi negara-negara untuk mewujudkan pulihnya ekonomi dunia tercermin dalam tema Recover Together, Recover Stronger yang diusung dalam forum G20 mendatang diharapkan menjadi penopang harapan baru bagi masyarakat. 

Besaran angka pertumbuhan PDB yang diperkirakan World Bank, baik bagi Indonesia maupun negara lainnya, tentu membutuhkan dukungan dari meningkatnya jumlah ekspor komoditas. Kebijakan fiskal yang bersifat akomodatif pun diharapkan hadir sehingga dampak keterpurukan ekonomi dari masa pandemi segera dapat teratasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun