8. Kecerdasan Intrapersonal
Dalam kegiatan belajarnya, kognitif anak dengan kecerdasan ini berhubungan dengan kepekaan terhadap diri sendiri dan punya kesadaran diri yang tinggi.Â
Kecerdasan inilah yang seringkali dihubungkan dengan kecerdasan emosi seorang anak. Bahkan anak-anak dengan kecerdasan intrapersonal mempunyai self learning yang tinggi.Â
Jadi, akan sangat membuatnya nyaman apabila kita membantu mereka membuat targetnya. Bila mungkin kita pun dapat membantunya membuat jurnal untuk merealisasikan target tersebut.Â
9. Kecerdasan Eksistensial
Terakhir. Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan untuk menempatkan diri dengan hal-hal yang berkaitan dengan aspek eksistensial manusia. Seperti, mengapa sembahyang, bagaimana orang meninggal, mengapa ada orang ajahat, dan lain sebagainya.Â
Inilah mengapa mereka dengan kecerdasan eksistensial mempunyai kriteria yang bersangkutan dengan sistem simbol, sejarah, nilai kultural, maupun penelitian otak.Â
Anak-anak dengan kecerdasan ini akan sangat nyaman apabila belajar dengan menggabungkan antara moral dan muatan agama.Â
Mungkin bagi para pendidik, teori Howard Gardner ini telah sering diketahui. Hanya saja di Indonesia kecerdasan masih banyak mengeksplorasi memori semantik anak saja? Apakah itu memori semantik?Â
Apakah kerja korteks  pada anak IPA jauh lebih menggunakan otak kiri sedangkan anak yang senang melukis hanya menggunakan otak kanannya? Ataukah otak kanan dan kiri hanyalah hoaks saja?Â
Untuk menjawab itu semua, yuks mari kita ikuti terus laman saya, Parents.Â