Kecerdasan logika matematika masih saja mendapat prestise di mata publik dengan gelar anak pandai. Anak pintar. Dibandingkan dengan mereka yang tidak begitu bagus mencetak prestasi di bidang matematika dan sains.Â
Tanpa basa basi, mari kita tilik apa yang disajikan Howard Gardner sebagai pencetus Teori Multiple Intelligence.Â
Sebagai ahli psikologi dalam bidang perkembangan kognitif, Profesor Howard Gardner dari Universitas Harvard telah menyajikan perluasan makna. Sebagai pakar dalam dunia psikologi perkembangan, Gardner membagi kecerdasan dalam 9 kategori.Â
Salah satu dari 9 kecerdasan tersebut adalah kecerdasan Matematis-Logis, atau biasa disebut number smart atau logic smart.Â
Pada pusaran inilah paradigma orang tua biasanya mengalami blunder. Beredar asumsi bahwa apabila anak-anak menguasai matematika dan ilmu alam, maka sudah dipastikan menyandang gelar anak pandai, anak cerdas, atau anak pintar. Sedang yang tidak menguasainya, mereka dianggap bodoh.Â
Menurut Gardner, anak-anak dengan kemampuan matematis logis adalah individu dengan kemampuan memecahkan masalah dengan membuat pengelompokan fakta, sehingga dapat dengan  mudah melihat mana yang saling berkaitan, mana yang lepas; mana yang pokok dan mana yang tidak.Â
Anak dengan kemampuan ini akan peka terhadap pola-pola logis dan numeris dengan kemampuan mengolah alur pemikiran yang panjang.
Sembilan kecerdasan ini pada dasarnya bukan ditujukan untuk membuat gradasi bahwa kecerdasan yang satu lebih berkualitas atau lebih unggul daripada yang lain. Adapun kategori kecerdasan Gardner ditujukan supaya kita memahami kebutuhan sistem dan cara belajar anak.Â
Yuk Cari Tahu, Bagaimana Memahami dan Belajar Sesuai Kemampuan Anak
Selain matematika-logis, ada 8 macam kecerdasan lain. Beragam kecerdasan ini dimaksudkan Gardner menjadi sebuah jembatan. Di mana para guru maupun orang tua dapat memahami dengan mudah apa potensi anak-anak supaya lebih mengoptimalkan sistem belajar yang tepat bagi mereka.Â
Okay, mari kita kupas bersama secara singkat.Â
1. Kecerdasan Linguistik