Terima kasih masih selalu bersama dengan saya. Artikel ini saya anggit sebagai artikel lanjutan sebagaimana saya sampaikan dalam artikel saya sebelumnya.Â
Usai menilik dan menyoroti upaya Gardner dengan 9 kategori kecerdasan anak, maka kali ini saya juga akan membagikan sepenggal kisah mengenai kecerdasan berkaitan dengan memori kita.Â
Sebagaimana kita ketahui bahwa perkembangan kognitif anak berlangsung dengan sangat menakjubkan. Dibarengi dengan kemampuan tiap anak, lingkungan  dan orang tua membentuk pertumbuhan kognitif seorang individu.Â
Melihat pemahaman mengenai perkembangan otak kognitif, maka tak ada salahnya kali ini kita mengurai apa sebenarnya yang terjadi pada otak bagian kiri dan kanan.Â
Pengertian yang banyak beredar di antara masyarakat adalah menyoal kinerja otak kanan dan otak kiri secara terpisah. Timbul pemahaman bahwa mereka yang berprofesi dalam bidang sains selalu menggunakan otak kanan. Sedang mereka yang berkarya dalam bidang kesenian menanggalkan fungsi otak kiri.Â
Sedangkan pada para desainer baju, otak bagian kiri sajalah yang harus dioptimalkan kinerjanya. Apakah benar demikian?Â
Okay, markicek. Mari kita cek, Saudara.Â
Kemampuan Kognitif Kita Bergantung Pada Otak Kiri dan Otak Kanan. Betul?Â
Masifnya informasi yang simpang siur seringkali membuat kita salah dalam memahami kinerja otak kanan dan kiri. Ups!Â
Beratus tahun lamanya, kita memercayai pemahaman bahwa otak kita yang sebelah kanan dan kiri bekerja secara terpisah. Dengan fungsi yang berbeda, bagian-bagian tersebut bekerja tidak saling mendukung.Â
Pada periode tahun 1860 hingga tahun 1870-an para ahli bedah saraf menemukan adanya aktivitas tertentu pada bagian otak sebelah kanan.Â