Begitu pula jumlah lampion yang dahulu terpasang 5000 lampion kini hanya menjadi 1000 lampion terpasang, ternyata tidak dapat menghambat antusias masyarakat Solo mendatangi area tersebut.Â
Animo yang cukup tinggi dari warga tentu saja membuat prihatin beberapa kalangan masyarakat.Â
Himbauan untuk menjaga prokes tak mampu lagi mencegah arus massa yang tumplek blek, meruah di 4 titik utama.Â
Yaitu di depan Balaikota tempat lampion macan, di Tugu Pemandengan tempat lampion boneka Imlek, sepanjang ruas jembatan di mana 1000 lampion dipasang, dan di Tugu Jam di depan Pasar Gede.Â
Kepadatan massa pada hari Minggu, 30 Januari 2022 ternyata tak jua membuat para warga surut nyali menumpah di area yang sama.Â
Pada malam Sincia, Senin, 31 Januari 2022 massa masih banyak memadati ruas jembatan dan sekitarnya. Mengingat masa pandemi belum beranjak, tentu saja ini adalah hal yang sangat mengkhawatirkan.
Meski pihak PMI Surakarta telah menyiapkan gunner berisi cairan ecoenzime yang aman dan ramah bagi manusia dan alam, namun kekhawatiran terhadap wabah Omicron tetap saja mengintip di balik pintu.Â
Nah, saya yang pada saat pemindaian peristiwa ini telah begitu lelah mencari cara keluar dari kepungan massa, kemudian memilih memasuki lorong Pasar Gede.Â
Coba tebak apa yang saya temukan! Yaktul, pernik buah dalam kemasan bingkisan Imlek.Â