Langkah syair kita terseret lebam dunia
membebat lukanya
dengan rajutan kata
Sambil membangunkan kidung,Â
lihat anak manusia,Â
coba mencerna 32 kali rasa,
terbata menakar riba,
perlahan menim(b)ang dosa dan etika
hanya untuk menyodorkan
sebuah kebenaran
sudut dunia termangu
menghamburkan tanya
kala hati mengubah logika
tangan terulur menyapa mesra dharma
kita berhenti mengeja
lidah tak mampu bersawala
ketika cinta bernubuat
ketika kasih berdaulat
dan musuh menjelma bagai
siang yang rela
bergulir
agar malam menaiki tahtanya
pada akhirnya,
anak manusia tiada gagap berucap,
"rawatlah dia, dan jika kau belanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya."
=====
*Solo,... pengorbanan bukan hanya tentang nyali, tapi juga tentang kesadaran bahwa cinta tidak sekadar kata-kata. Bagaimana dengan Anda?
*Karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Rumah Pena Inspirasi Sahabat untuk memperingati Hari Pahlawan tahun 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H