Contoh yang lebih mudah, seseorang lebih gampang menerima adanya kepentingan elit global di balik usaha pemberian vaksin, daripada menerima penjelasan betapa pentingnya vaksinasi bagi imunitas tubuh.Â
Penjelasan ilmiah berusaha menjawab keingintahuan manusia dengan mengurai satu per satu permasalahan dengan penelitian njlimet, kemudian mengujinya dengan postulat, hingga penelitian tersebut menghasilkan jawaban yang akurat tanpa melibatkan emosi.Â
Ya, penjelasan ilmiah serasa ga seru.... Flat, datar begitu saja.Â
Meskipun penjelasan tersebut telah banyak digelar habis-habisan, namun tetap saja berita-berita tentang konspirasi lebih menarik, bahkan lebih banyak diyakini sebagai sebuah kebenaran.Â
Sepintas bila kita perhatikan, informasi konspirasi dikemas dengan packaging yang begitu bombastis. Dibumbui dengan kata-kata sensasional yang menyentuh emosi kita.Â
Ada emosi yang dibangun supaya berita konspirasi menarik untuk diyakini kebenarannya. Inilah yang membedakan dahsyatnya berita konspirasi dengan penjelasan secara ilmiah.Â
Keyakinan Tumbuh Karena Kurang Minat Melakukan KonfirmasiÂ
Sebuah konspirasi dipilih karena kurangnya sikap analisis yang kritis terhadap sebuah informasi.Â
Masyarakat lebih mudah meyakini sebuah berita hoaks tanpa meneliti lebih lanjut dari mana sumber berita tersebut. Apakah berita tersebut mengandung kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan dengan bukti-bukti yang sesuai fakta, atau tidak.Â
Para penganut konspirasi pada umumnya tidak melakukan cek dan ricek terhadap informasi yang menyentuh kalbu penuh emosi.Â
Dengan sesegera mungkin memercayai bahwa informasi bombastis nan sensasional tersebut adalah sebuah kebenaran.Â
Bahkan acapkali hanya dengan membaca judul sebuah artikel, tanpa membacanya secara tuntas, lantas begitu saja seseorang dengan mudah percaya informasi yang ada adalah benar adanya. Begitu ajib, bukan?Â