Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mendedah Resah

25 Juli 2021   22:02 Diperbarui: 25 Juli 2021   22:43 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
via unsplash @Alex Iby

Kolaborasi : Mas Han dan Ayu Diahastuti

Di balik dinding batu yang bisu  aku menitipkan rinduku,
kucatat di sana namaku, tanda hati,  dan namamu

namun waktu selalu berlalu, menghujamkan kuasanya dengan meninggalkan pilu,

dan aku pun hanya diam terpaku, tanpa ada rasa ingin tahu,
kapan sembilu ini akan berlalu

Telah kupahat namamu dalam prasasti dinding batu yang kekal.

Namamu bukan hanya telah kucatat, namun menjadi tanda perjalanan waktu yang terus mengukir kisah.

Aku membawamu dalam ruang asa yang dilukis masa, kini dan sepanjang perjalanan anak manusia.

Kau kan kujaga seperti kujaga rumah ini yang telah hadir menandai waktu lahirnya masa.

Kusirnakan sembilu itu..
telah kutanam dalam palung abadi masa lalu, di mana waktu tak mampu lagi kuhadirkan. Biarlah misteri zaman yang takkan pernah terungkap.

Kini masa adalah tentangmu,
tentang menganyam harapan,
mengisi mimpi bukan sekadar narasi maupun janji

Solo, 25 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun