Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Awakening

18 Juli 2021   08:01 Diperbarui: 18 Juli 2021   08:58 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akulah manusia ruh, yang kembali dari tumpukan remah-remah hujat dan perkara sia-sia...

Kupilih jalan yang sunyi; bila kau ingin aku menepi, sama seperti kau mencoba menjaring angin

Kapalku telah berlayar di tengah samudera, bila kau ingin aku melabuhkannya, sama saja kau berusaha menggenggam air di lautan raya

Akulah manusia ruh. Berdiri di atas tebing batu kemustahilan, berbalut angin laut yang terus bergelut dan doa yang terasa asin

Gentar bukan lagi menjadi suar; bertelut aku kini di bawah kuasa Sang Khalik semesta, angkuhnya tahta bukan lagi sebuah kanigara

###

Terinspirasi dari puisi tomat Ari Budiyanti

(dhi, menikmati hari yang Tuhan beri) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun