Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Merasa Sering Halu? Ini 5 Tips Sederhana Menghadapi Gejala Psikosis

1 Februari 2021   07:07 Diperbarui: 27 April 2022   05:28 1763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pandemi Covid-19 yang berlangsung saat ini bisa jadi pemicu munculnya gejala psikosis. | Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Ada beberapa cara yang dapat kita biasakan. Seperti, berlatih meditasi (level pemula biasanya cukup berlatih menyadari satu siklus nafas ajha. Inhale, hitung empat hitungan, exhale, hitung empat hitungan), atau dapat juga dengan membangun rutinitas religius kita sebelum mengawali aktivitas.

2. Pastikan ada jeda dalam tiap mengambil keputusan. Sebagai seorang penyandang hipotiroid, saya sering mengalami mood swing. Saya juga banyak belajar untuk menjaga kesadaran saya dengan mengizinkan diri diam sejenak, mengambil jeda.

Ingat, keputusan yang kita ambil berdasar emosi biasanya lebih banyak merugikan dari pada menguntungkan kita. So, jangan sungkan bila kita berkata pada lawan bicara kita, "maaf, saya lagi capek, kita bicarakan ini besok yha?"

3. Salurkan setiap emosi dengan benar. Emosi marah dan takut merupakan contoh dua emosi dasar yang biasanya kita hindari. Sebagian besar dari kita lebih memilih untuk menekan emosi. 

Kita lebih memilih untuk menekan marah agar tetap terlihat tampil baik, atau menyembunyikan takut karena menjadi pribadi dengan pilihan yang berbeda dengan yang lain. 

Well, it's not a great choice, I guess...apabila terus menerus kita lakukan, hmmm, tinggal tunggu waktunya to become loss dhooool... Salah satu caranya, ambil tissue menangis secukupnya (itu kata Hindia, gengs), bisa juga ambil alat tulis dan kertas lalu corat-coret sesuka Anda, atau janjian ama teman terpercaya, trus curcol dah...

4. Mari kita kendalikan apa yang dapat kita kendalikan. Segala yang tidak pasti di luar sana seperti penyebaran virus, timbulnya penyakit baru, ekonomi yang tidak menentu, atau situasi lain yang tidak mampu kita kendalikan, biarkan saja terjadi. 

Lakukan apa yang dapat kita lakukan. Kendalikan apa yang dapat kita kendalikan. Cuci tangan, jaga jarak, pakai masker, kurangi mobilitas. Kalaupun harus beraktifitas di luar rumah secara rutin, selalu patuhi protokol kesehatan

5. Minimalkan ekspektasi yang berlebih. Hidup "berjarak" secara fisik, menggiring manusia kekinian melibatkan gadget dalam berbagai manifestasinya dalam kehidupan sosialnya. Eksistensi kehidupan sosial manusia harus kita akui banyak didominasi oleh media sosial.

Tuntutan dunia maya tak dapat disangkal memberi pengaruh besar pada pertumbuhan mentalitas, seakan memaksa kita hidup di masa depan. Berekspektasi lebih dari apa yang saat ini, sekarang ini terjadi pada kehidupan kita. 

Kita seakan dituntut untuk lebih dari ini, lebih dari itu, bersaing dengan ini, berkompetisi dengan itu. Seakan tidak ada ruang untuk "cukup" atau "gagal". Tanpa kita sadari, bahwa kita pun sebenarnya perlu menyediakan ruang bagi "kegagalan" yang mungkin terjadi dalam hidup kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun