Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Solo, Peringatan Natal di Masa Pandemi: Imanuel, Allah Beserta Kita

26 Desember 2020   10:03 Diperbarui: 26 Desember 2020   10:05 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suasana lengang setelah kurleb 30 menit usai ibadah | dokpri


Selamat Natal....!! 

Hari ini tepat tanggal 25 Desember, seluruh umat Kristiani, baik Nasrani maupun Katholik memperingati kelahiran Tuhan Yesus sebagai bukti kasih Allah untuk memulihkan kembali hubungan manusia yang berjarak dengan Allah karena dosa.

Peringatan kelahiran Yesus mungkin adalah hal yang biasa kami lakukan setiap tahun. Namun, ada yang berbeda untuk tahun ini. Pandemi menyebabkan kami harus menunda ibadah Natal di gereja tempat kami biasa beribadah.

Ada pertimbangan, mengapa kami meniadakan ibadah Natal di gereja kami yang tergolong gereja kecil di sudut kota Solo. 

Tingkat pertambahan temuan kasus baru covid-19 di Kota Bengawan ini masih cukup tinggi, bahkan dalam perkembangannya, Pak Walikota sempat memberikan pernyataan yang berbeda-beda dari satu hari ke hari lain. 

Yang paling akhir, bagi para pemudik yang bertujuan untuk merayakan Natura di wilayah Solo harus melewati masa karantina di Benteng Vastenberg, yang kini telah didirikan tenda-tenda daruratnya.

Bahkan akses masuk ke area Tawangmangu Karangayar dari arah Solo, pada saat artikel ini ditulis, mulai ditutup. Penutupan tersebut merupakan tindak preventif sekaligus persuasif untuk menekan jumlah temuan baru kasus Covid-19.

Bahkan ada beberapa orang yang tinggal di belakang gereja kami telah terkonfirmasi positif Covid-19. Menjadi keresahan warga sekitar, karena si ibu yang notabene telah terkonfirmasi positif terpapar Covid-19, masih tetap beraktivitas seperti biasa, tanpa melakukan karantina mandiri.

Setelah informasi ini dilaporkan warga, segera ibu tersebut dijemput oleh petugas medis demi segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perlakuan medis sesuai protokol.

Saya dan anak-anak yang tinggal di gereja sebagai koster pun belum berani membuka gereja pada ibadah Natal tahun ini. Dengan demikian, peristiwa ini mengesahkan pilihan pihak majelis untuk menunda ibadah Natal tahun ini. Tentu saja sebagai gantinya, ibadah hanya dapat kami akses melalui daring.

Sedih juga rasanya. Saat satu tahun yang lalu kami masih beria, bersyukur masih dapat beribadah bersama. Namun sejak masa pandemi berjalan, kami belum mampu mengadakan ibadah lantaran 80% jemaat kami terdiri dari para sepuh, kaum lansia di atas 60 tahun.

Hffth...

Kerinduan menghadiri ibadah secara tatap muka masih menyala dalam diri kami. Pada akhirnya kami memutuskan untuk beribadah Natal di GBIS Kepunton Solo.

Tentu saja, aksi bom bunuh diri tanggal 25 September 2011 yang lalu belum dapat beranjak dari ingatan kami. Aksi yang berujung dengan tewasnya pelaku, memberikan kenangan perih tersendiri bagi jemaat gereja di daerah Jebres ini.

Semenjak peristiwa isu teror bom bunuh diri di beberapa gereja di Solo beberapa waktu yang lalu, pihak berwenang, dalam hal ini Polri dan TNI semakin waspada. Penjagaan terhadap seluruh rumah ibadat, khususnya gereja semakin ditingkatkan. Terlebih pada saat ibadah peringatan hari-hari besar Kristiani berlangsung.

Maka dari itu, pada perayaan Natal 2020 nampak beberapa petugas TNI dan Polri berjaga di sekitar gereja. Feels like they are the army of God, actually... :)

Pada saat perayaan Natal yang terbilang sederhana ini, jemaat yang hadir diwajibkan mengikuti ibadah sesuai dengan protokol Kesehatan yang berlaku. Bagi jemaat usia di bawah 15 tahun dan di atas 60 tahun dianjurkan untuk mengikuti ibadah via streaming YouTube. 

Sebelum memasuki ruangan, kami dianjurkan untuk melewati alat sensor pendeteksi suhu tubuh.

Selama ibadah berlangsung, jemaat diwajibkan menggunakan masker dengan tempat duduk yang telah diatur berjarak sedemikian rupa

dokpri
dokpri
Gema ibadah Natal 2020, Imanuel, Allah beserta kita, membangkitkan harapan bagi kami semua.

Bagi jemaat yang senang untuk berselfie ria harus rela menahan rasa inginnya karena untuk tahun ini, gereja tidak menyediakan tempat khusus (photo booth) seperti tahun-tahun sebelumya

beberapa jemaat menyempatkan diri menggunakan handsanitizer setelah ibadah usai | dokpri
beberapa jemaat menyempatkan diri menggunakan handsanitizer setelah ibadah usai | dokpri

Demi melaksanakan peraturan pemerintah yang telah ditetapkan, usai ibadah jemaat dipersilakan untuk langsung meninggalkan gereja, bergilir, sesuai arahan dari pihak gereja.

suasana lengang setelah kurleb 30 menit usai ibadah | dokpri
suasana lengang setelah kurleb 30 menit usai ibadah | dokpri

Hampir seluruh gereja di Surakarta menetapkan prinsip yang sama. Protokol yang dianjurkan oleh Bimas Kristen Surakarta, bahwa setiap gereja yang mengadakan ibadah selama masa pandemi berlangsung harus menyediakan semua fasilitas yang mendukung protokol kesehatan, seperti alat pendeteksi suhu tubuh, handsanitizer, wastafel untuk mencuci tangan, hingga pemasangan banner yang mendukung gerakan 3M.  

Mungkin kemeriahan Natal tahun ini tidak diwarnai dengan euforia yang gegap gempita. Namun, masa pandemi covid mengajarkan kepada kami makna kehadiran Yesus di dunia ini.

Segala himpitan masalah yang terjadi membuat rasa cemas dan takut. Akan tetapi, harapan tetap ada di kala manusia mempunyai iman percaya, bahwa semua yang terjadi di atas muka bumi ini berada di bawah satu kendali, Allah Pencipta. 

Bila memang Tuhan berkenan pandemi covid melanda manusia, maka ia pun memberikan jaminan kekuatan, harapan baru, karena Allah yang Imanuel mempercayakan hal-hal besar yang belum dapat kita lihat. Natal 2020 membawa manusia lebih fokus memandang bahwa Allah lebih besar dari masalah yang besar.

See you at my next post....

Selamat Hari Natal bagi yang merayakan dan selamat memanfaatkan liburan, bagi semuanya. Jangan lupa #pesanibu, rajin mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Salam sejahtera,

Penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun