Sedih juga rasanya. Saat satu tahun yang lalu kami masih beria, bersyukur masih dapat beribadah bersama. Namun sejak masa pandemi berjalan, kami belum mampu mengadakan ibadah lantaran 80% jemaat kami terdiri dari para sepuh, kaum lansia di atas 60 tahun.
Hffth...
Kerinduan menghadiri ibadah secara tatap muka masih menyala dalam diri kami. Pada akhirnya kami memutuskan untuk beribadah Natal di GBIS Kepunton Solo.
Tentu saja, aksi bom bunuh diri tanggal 25 September 2011 yang lalu belum dapat beranjak dari ingatan kami. Aksi yang berujung dengan tewasnya pelaku, memberikan kenangan perih tersendiri bagi jemaat gereja di daerah Jebres ini.
Semenjak peristiwa isu teror bom bunuh diri di beberapa gereja di Solo beberapa waktu yang lalu, pihak berwenang, dalam hal ini Polri dan TNI semakin waspada. Penjagaan terhadap seluruh rumah ibadat, khususnya gereja semakin ditingkatkan. Terlebih pada saat ibadah peringatan hari-hari besar Kristiani berlangsung.
Maka dari itu, pada perayaan Natal 2020 nampak beberapa petugas TNI dan Polri berjaga di sekitar gereja. Feels like they are the army of God, actually... :)
Pada saat perayaan Natal yang terbilang sederhana ini, jemaat yang hadir diwajibkan mengikuti ibadah sesuai dengan protokol Kesehatan yang berlaku. Bagi jemaat usia di bawah 15 tahun dan di atas 60 tahun dianjurkan untuk mengikuti ibadah via streaming YouTube.Â
Sebelum memasuki ruangan, kami dianjurkan untuk melewati alat sensor pendeteksi suhu tubuh.
Selama ibadah berlangsung, jemaat diwajibkan menggunakan masker dengan tempat duduk yang telah diatur berjarak sedemikian rupaGema ibadah Natal 2020, Imanuel, Allah beserta kita, membangkitkan harapan bagi kami semua.
Bagi jemaat yang senang untuk berselfie ria harus rela menahan rasa inginnya karena untuk tahun ini, gereja tidak menyediakan tempat khusus (photo booth) seperti tahun-tahun sebelumya
Demi melaksanakan peraturan pemerintah yang telah ditetapkan, usai ibadah jemaat dipersilakan untuk langsung meninggalkan gereja, bergilir, sesuai arahan dari pihak gereja.