Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berita di Atas Kertas Origami

24 November 2020   13:03 Diperbarui: 25 November 2020   23:53 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustrated via Pixabay.com

Sore yang dalam, Tuan. Sekerat kata aku temukan di beranda rumah, di atas origami kusut, hampir kusapu

"Lamakah kau menunggu, Puan? Aku ingin bertemu," itu tulismu

Santun sore belum beranjak dari beranda, origami lusuh kembali menjejakkan kakinya, dengan pesan bak pedang bermata dua

"Waktu telah berjanji padaku, Puan. Ia akan kembali memberi ketepatan untukmu, tunggu aku," 

Origami Tuan berjajar rapi di atas pasir mimpi, teruntuk Puan yang tiada pernah mengerti, mengapa sederet rindu tetap Tuan nyalakan, tanpa pernah Tuan nyatakan

Mungkinkah Tuan menunggu putusnya urat asa Puan, hingga tangan Puan sajalah yang harus meruntuhkan mimpi di atas pasir, 

Sementara Puan lelah mengusap anak-anak air mata, melihat Tuan lelah mengatur nafas tawa bersama bunga lain

Di antara angin laut Puan mengirim pesan, "Tuan, di keranjang pagi aku titipkan sekerat roti berlapis berita, secangkir kopi pahit bercampur kata, semoga Tuan sudi menikmatinya,

Tuan jangan salah mengira, Puan dapat berbagi bersama tiga cinta, mengapa aku harus berbagi rasa dan berlomba menawan hati Tuan, 

Sadarkah Tuan, bila kini Tuanlah yang sedang berlomba bersama para ksatria untuk mendapatkan hatiku?"

Bersama harum angin laut Puan melayarkan kembali, origami usang yang telah kusut, untuk pergi melaut

*Di dunia ini tidak ada wanita yang bodoh, yang ada hanya wanita yang sabar dan setia. Bagaimana menurut Anda? :)

#ENDviolence

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun