Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Surat Kecilku Buat Khey

27 Oktober 2020   09:13 Diperbarui: 27 Oktober 2020   22:55 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
via pixabay.com diolah penulis

Meirri Alfianto. Nama akun ini menghampiriku lewat tulisan bernuansa politik. Lewati serangkaian artikel kami, entah mengapa kami menemukan beberapa serendipity, mulai dari kampung halaman yang sama, mantan dosen yang sama, bahkan pengalaman kami sebagai caregiver bagi ibu kami masing-masing yang sama-sama mengidap diabet akut. Hingga tanpa terduga Inspirasiana kembali mempertemukan kami dalam komunitas di bawah payungmu, Khey. Ampuuun...ketemu sedulur dewe ....

Bukan sebuah kebetulan bila kau mempertemukanku dengan sebuah hati yang penuh kasih dan sayang  seorang sahabat --hampir semua K'ers mengenalnya-- Ari Budiyanti. Selalu memberi inspirasi dengan puisi-puisi uniknya. Tak lupa, sikap tulusnya membuatku selalu terpana dengan semangatnya yang menyala. Jauh dalam lubuk hatiku, aku selalu berharap, akunnya pun segera membiru. Percayalah, Khey, duniamu akan jaauh lebih berwarna bersamanya. (Aku suka puisimu, sahabat cantikku ....)

Khey, terimakasih telah mengenalkanku pada sosok panutan seperti Mbah Kakung Ukik, Ibu Suprihati yang sering kupanggil dengan penuh sayang, Embok. Mereka membuat duniaku tambah berwarna.

Aku juga tidak lupa, betapa roh cinta pada ujung pena bagai pedang bermata dua, telah ditiupkan pada puisi Pak Mim Yudiarto, fiksianer yang kupanggil Sang Ronin. Begitu pun dengan Mbak Apriani Dinni yang sejak pertama menorehkan dawat di ruangmu ini, telah membuatku jatuh cinta pada aksaranya.

Cinta mengantarku pada cerita lucu bersamamu. Berawal dari sebuah komentar dalam artikelku, "Epos Cerita Srikandi [Bisma Gugur]" lantas kujuluki Pak Pingi sebagai Pak Arjuna. Entah mengapa, ternyata ada yang mengira Pak Pingi ini benar-benar Arjunaku,...duh duh duh...gaswaaaat....(maafkeun aku Pak Arjuna, Pak Pingi, wherever you are).

Khey, ada lagi cerita cinta yang selama ini tersimpan rapat. Disimpan dalam kotak pandora seorang secret admirer. Gils pars....kau benar-benar membuatku punya seorang secret admirer. Hanya dari beberapa tulisan yang sering kami post di rumah Kompasiana ini, akhirnya kami bertukar kontak, lalu kami bertemu

tengkyu yang sudah memberi | dokpri
tengkyu yang sudah memberi | dokpri

Dari sebuah kedai kopi, suatu hari gambar ini menghampiriku. Kusimpan lama di awan-awan Google. Kemarin minta ijin untuk kupasang di sini.

Keren yha dia, Khey? Pinter filsafat, pinter gambar  (yha kerna aku hanya bisa menggambar grafik), bikin cerpen, komplit. Entah mengapa ia enggan untuk muncul sekian waktu ini, namanya.....

Oh, yha. Khey. Mungkin aku terlalu norak, bila di artikel ini aku juga mo minta maap buat adminmu yang seringkali menemui tulisan tidak senonoh saat aku post artikelku. Mulai dari salah ketik hingga penempatan kategori konten yang entah mengapa jadi salah melulu. 

Juga untuk sejumlah cinta yang mengalir tatkala beberapa K'ers menyalurkan kasihnya saat aku sedang tak punya waktu yang cukup untuk menuliskan artikel di bawah payungmu. Makasih guys....you are so splended. Nama-nama yang belum sempat kusebut, percayalah, selalu kusimpan di hati. Teruslah menginspirasi. 

Terimakasih, Khey...bersyukur bertemu denganmu, Kompasiana. Sejuta kata, semilyar cerita mungkin tidak akan ada habisnya. Maka kusudahi saja, dengan berucap, "Selamat Ulang Tahun Kompasiana, teruslah bersinar, as the light in the darkest night."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun