Wai, jiwa yang berkelana jauh di ruang berbatas masa semestaÂ
Melayang di keheningan alam imaji raya, berjubah mulia, bermahkotakan AKU
Kini duduklah AKU di atas singgasananya, bertatahkan kemuliaan prabangga dalam gelap.
Sesungguhnya, AKU, lawan tanding yang sempurna dalam setiap hela dan hembusan bayu pada celah kehidupan manusia
Wai, jiwa yang berkelana jauh di ruang berbatas masa semesta,
Berkatalah pada sang pemilik asmara dengan penuh cinta,
Kasihku, cahayamu datang dari cinta yang bersemayam di relung terdalam nayottama
Laksana kawindra meronce kama dalam sinarnya nan molek di awan sandyakala
Katupkanlah kelopak mataku, bisikkanlah asmaradahana mewarnai malam lelapku.
Wai, jiwa yang berkelana jauh di ruang berbatas masa semesta,
Rengkuhlah air nirwana yang meleleh, lepas, lalu terjatuh, seiring perih batin yang melepas ikhlas, berganti ketenangan yang berteduh di bawah pohon kebijakan