Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Berikut Ini 3 Cara Merawat Inner Child agar Jiwa Kita Bertumbuh

30 September 2020   21:50 Diperbarui: 9 Oktober 2020   19:27 2808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: hasil ulah pribadi

Apa sih inner child itu? Anak kecil dalam diri kita? Atau apa?

Inner child atau dalam psikologi modern disebut sebagai anak batin. Atau untuk lebih mudahnya, inner child adalah satu sisi yang ada di dalam diri kita, bertumbuh bersama dengan pertumbuhan fisik kita.Ia berasal dari masa lalu kita. Masa kanak-kanak kita. 

Seorang John Braddow, pengajar, motivator sekaligus penulis buku "Homecoming: Reclaiming and Championing Your Inner Child", menyatakan bahwa inner child merupakan pengalaman masa kecil yang tidak atau belum mendapatkan penyelesaian dengan baik.

Karena berada di alam bawah sadar, seringkali, pengalaman inilah yang terbawa di dalam kesadaran dan menjadi salah satu faktor pembentuk karakter individu pada usia dewasa.

Inner child mempunyai beragam sifat, antara lain, dependency, impulsivitas, kemandirian, bisa juga dalam bentuk perilaku yang termasuk dalam gangguan trauma.

Misal, seseorang yang takut menikah atau takut menjalin hubungan dengan romantis dengan orang lain, dimungkinkan pada masa kecil ia pernah melihat pertengkaran hebat atau tindakan kekerasan dalam keluarganya.

Luka batin? Jelas....

Apakah semua orang punya inner child, atau hanya beberapa orang saja?

Setiap orang mempunyai inner child dalam diri mereka. Masing-masing kita mempunyainya. Sepanjang seseorang pernah melewati masa kanak-kanak, sudah pasti kita mempunyai inner child.

Sebagai contoh, saya phobia terhadap segala aktivitas yang berkenaan dengan wahana air. Entah itu renang, diving, naik perahu, etc. Ini karena ada kejadian "menakutkan" bagi saya di masa dahulu.

Suatu ketika, salah seorang Kompasianer mengajak saya untuk rafting. Adrenalin saya mulai meninggi sesaat. Tapi, belum juga naik ke dalam boat, perut saya mual, kepala saya pening, dan begitulah...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun