"Ayo, Pak. Cepet pulang....aku kangen rumah, ayo pulang," rintihku ditengah sesenggukan tangis ketakutanku. Sedang Bapak masih tertidur mendengkur, tiada tahu diriku yang takut tak terukur.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!