Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengenal Gangguan Tiroid yang Berkaitan dengan Gangguan Kesehatan Mental

13 Juli 2020   11:11 Diperbarui: 8 April 2022   05:11 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : exhausted | sumber: pixabay.com

Kembali lagi yha gengz...menyoal hormon tiroid. Pada kasus tertentu penderita hipotiroid akan merasa mudah letih atau lelah, sehingga penderita hipotiroid acapkali diserang kemalasan. 

So, belum tentu seorang yang malas itu adalah pemalas dalam konotasi negatif yang enggak produktif yha, gengz ... hihihi...

Salah satu penelitian yang tertuang dalam Journal of Community Empowerment for Health, mencatat bahwa defisiensi kadar besi (Fe) dalam tubuh kita akan menurunkan aktivitas tiroperoksidase yang tergantung heme pada tiroid dan mengganggu produksi hormon tiroid.

Tiroid peroksidase memengaruhi iodin ke tiroksin yang membentuk T3 (triiodothyronine) dan T4 (thyroxine). Rendahnya kadar Fe menaikkan kadar TSH sirkulasi. Hal inilah yang menyebabkan hipotiroid seringkali disertai dengan anemia.

Namun satu hal yang paling penting, adalah sebaiknya kita tidak melakukan self diagnose. 

Seperti yang kita ketahui, ada begitu banyak informasi dapat kita peroleh dari berselancar di dunia maya. Tak dapat dipungkiri internet memberi sumbangsih besar pada penyebaran informasi ke berbagai pihak.

Mudahnya informasi yang diperoleh seringkali memicu kita untuk melakukan self diagnose bila ada sesuatu yang salah dalam tubuh kita. Ini bukan hanya berbahaya bagi tubuh kita, namun self diagnose akan membahayakan kesehatan mental kita. 

Seperti halnya yang dilakukan oleh seorang kawan saya. Sebelum saya terdiagnosis sebagai penderita hipotiroid, ia mengirimkan satu artikel mengenai disorientasi mental. Saya mengerti, mungkin tujuannya adalah untuk membantu saya bangkit dari labilnya emosi saya.

Alih-alih membuat saya lebih tenang atau bangkit dari rasa frustasi, justru hal tersebut membuat saya yang sedang dalam fase bersedih, semakin merasa terpuruk. Saya malah bertambah depresi (hmmm, bila ingat peristiwa itu... :v ).

Maka saya sarankan, alangkah baiknya kita tidak berandai-andai dengan diagnosis. Baik itu berkaitan dengan kesehatan mental maupun kesehatan fisik, sebaiknya kita berkonsultasi kepada ahli kesehatan yang terkait.

Dari Solo, salam hangat, semoga tetap sehat,

Penulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun