Di sebrang jalan, penjual cilok pun seolah tahu ada calon pembeli yang akan menghampiri gerobaknya. Dari kejauhan si Abang sudah bersiap untuk melayani kami. Namun dengan segala kepasrahan diri, kami hanya melewatinya, berjalan lurus, tanpa senyum T-Rex sekalipun. Duh, maap yhe, Bang. Sungguh, maap.Â
Ternyata si adek juga patah hati nih. Rayuan pulau kelapa segera meluncur dari mulut lidah bibir saya, "Kay, kita bikin cilok sendiri ajha yuks. Tau ga, kalo ciloknya pake telur atau keju di dalamnya, pasti enak tuh,"provokasi segera mengalir dari kepala saya, dan adek tergilas rayuan gombal si mamak, hahaha.....
Akhirnya, setelah bertarung dengan tepung kanji dan tepung terigunya, kami bersama menikmati hasil olahan si kecil Olga. Kakak pun tak ketinggalan dengan aksi bidikannya. Dan saya hanya melihat mereka semakin bersemangat menemukan kemampuan mereka yang bahkan belum pernah saya ketahui sebelumnya.Â
Oh, pandemi...inikah satu dari sekian hikmah yang bisa kami petik? Dunno ...mungkin corona adalah Guru yang memberikan sekelumit pelajaran hidup untuk kita, meski kehadirannya tak akan pernah saya inginkan.
Cumaa itukah? Nei...nei...nei. Masa pandemi corona ini akan lebih baik kita sikapi dengan hidup sehat. Salah satunya, menikmati sayurans, yha, vegy...
This is it. Calon cap chay is ready to be cooked. Memasak membantu kita untuk menikmati hidup lebih sederhana, se-apa adanya. So, how bout the others ...
Masih penasaran dengan masakan Indonesia lainnya? Jenk jenk jenk.....tumis kangkung saus tiram. Sederhana, higienis, dan menambah rasa percaya diri kita, bahwa lewat sayur rumahan nan sederhana pun kita tetap dapat menjaga kesehatan tubuh, penuhi dengan nutrisi. Ups...bukan vegan garis lucu lho ...
The other day...sempat bingung, mo masak apa. Tapi seorang Guru meditasi saya pernah berkata, "bingung adalah jalan menuju pencerahan," so, sedikit memutar otak, hehehe, engga dhenk, cuma tekan tombol ajha, browsing gugel, ternyata ketemu yang satu ini.
Yups yang satu ini kerna ada alasan khusus. Malem-malem saat cilok jadi teman setia nonton televisi kami, datanglah tamu dari negri Colomadu trus bawa daging sapi mentah. Ada kisah tersendiri di balik masakan ini. Bakal aplod juga di laman K, bila disetujukan.
Alhamdullilah....rejeki anak sholeh, hehee. Berputar otak tuk dapatkan ide, mau dibawa ke mana .... (hhhggh, nyanyi lagi).