"Then sing my soul, my Savior God to Thee, how great Thou Art, how great Thou art.... "(Kami memuji kebesaranMu, ajaib Tuhan, ajaib Tuhan...). Suara Kakak terdengar pelan, namun terdengar mengisi penuh seluruh ruangan.
Air mata haru akhirnya menetes. Sepanjang umur, baru kali ini aku merasakan ibadah Paskah dengan makna yang begitu dalam. Aku terseret dalam haru. Begitu pula dengan dua putri tercintaku. Sayap malaikatku.
"Kemenangan Kristus membawa arti tersendiri bagi kita. Bukan dengan gegap gempita alunan musik, ataupun khusuknya alur liturgi gerejawi kita. Bukan, sayang," suaraku terdengar memecah kesunyian kami.
"Gereja bukan hanya gedung atau ruangan ini, Nak," kugenggam tangan mereka. Ya, gereja adalah kami, gereja adalah seluruh jemaat milik Tuhan pribadi. Bukan hanya sebatas ruangan dengan segala fasilitasnya. Bukan....
Inilah saatnya kami belajar merendahkan diri. Bersyukur atas segala yang terjadi. Menyadari bahwa dalam musibah ini pasti ada berkah kemenangan yang mungkin belum kami lihat, namun kami yakini.
Melalui ibadah Paskah 2020 ini kami belajar untuk patuh dan taat. Tanpa harus melawan kenyataan yang ada, menerimanya dengan lapang dada, agar dapat melepas ikhlas. Mengampuni dan memberkati. Karena Allah tak pernah terpaksa mengampuni dan memberkati kita.
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, iman, pengharapan, dan kasih, dan yang paling besar diantaranya adalah kasih. Allah itu kasih, sehingga Allah yang memampukan kita untuk mempunyai iman yang menjadi dasar bagi pengharapan kita. Tidak usah takut kemustahilan, karena Allah mengalahkan kemustahilan.
Terang itu telah datang, harapan itu belum padam. Sebab Kristus hidup, ada hari esok, sbab Kristus hidup, tak semestinya kita gentar. Karena kita tahu Dia-lah yang pegang hari esok kita, hidup ini menjadi berarti, sebab Kristus hidup. Ya, sepenggal pujian Sbab Dia Hidup.
Kebangkitan Kristus membawa harapan baru. Harapan ada bila kita percaya.Â
Selamat menghidupi makna Paskah 2020 dalam kehidupan kita selanjutnya.
Shalom,