Benar. Dan sangat disayangkan bilamana video tersebut telah tersebar luas. Karena bukan hanya yang dilecehkan atau pelakunya, hal yang mendasar yang perlu kita cermati adalah bagi mereka yang melihat video tersebut pun telah menjadi korban, apakah kita menyadarinya?
Jika kasus bunuh diri saja bisa menular, maka bukanlah hal yang luar biasa jika perilaku menyimpang dari para remaja ini pun mampu berubah menjadi endemik.
Mengulik dari Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan 2020, ditemukan bahwa kekerasan pada anak perempuan selalu berada pada peringkat tiga besar tertinggi dalam urusan kekerasan di ranah personal, hingga mencapai angka 21 persen atau sebanyak 2.341 kasus terlapor.
Sedangkan pada ranah komunitas kekerasan seksual pada anak perempuan berada pada angka 2.890 kasus, dimana korban pelecehan tersebut adalah kaum pelajar.
Bila pada tahun 2018 yang lalu, teman menempati posisi pertama sebagai pelaku tindak kekerasan pada anak perempuan di ranah komunitas, maka pada tahun 2019 kemarin, "teman" tergeser menjadi peringkat ke dua setelah orang yang tak dikenal sebagai pelaku kekerasan tertinggi.
Meloncatnya angka kekerasan terhadap perempuan sebesar 8 kali lipat dari tahun 2008-2020 membuat kita patut mendudukkan perkara ini sebagai hal yang  tak dapat dipandang sebelah mata.Â
Jenis kasus kekerasan seksual yang terjadi di negara kolam susu pada tahun 2019 kemarin diindikasikan  lebih banyak terjadi pada kasus cybercrime, seperti tertera pada grafik berikut.
cybercrime Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa jenis tindak kekerasan terhadap perempuan via  menduduki peringkat pertama sebesar 40 persen atau sebanyak 114 kasus.Â
Peringkat ke dua kekerasan di tempat tinggal sebesar 22,1 persen atau 63 kasus terlapor. Sedangkan pada peringkat ke tiga, kekerasan pada perempuan yang terjadi di tempat tinggal menempati angka 21,8 persen atau 62 kasus.
Untuk sisanya kekerasan pada perempuan yang terjadi di tempat pendidikan dan di layanan publik. Masing-masing tercatat 12 kasus terlapor (4,2%) dan 22 kasus (7,7%).Â
Kenyataan ini diperburuk dengan fakta bahwa di ranah personal/rumah tangga, pun ternyata bukan tempat yang aman bagi anak perempuan. Banyak kasus perkosaan dan pelecehan seksual terjadi dalam lingkup personal.