Setahun telah berlalu, dan kini saya mendapati sebuah keluarga baru. Kompasiana membuat saya bukan hanya mendapatkan kebebasan untuk menuangkan ide dan gagasan saya, serta tulisan yang bagi sebagian orang menyebutnya karya.
Di sini saya menemukan keberanian saya sebagai seorang introvert untuk menggelar segala gagasan dalam tulisan-tulisan yang terkadang konyol, dan tak beraturan.
Jikalau tema Natal 2019 adalah "Kau Sahabatku" yang diambil dari Yohanes 15:14-15, maka ini kan pula saya mengutip satu ayat sebelumnya.Â
Yohanes 15:13 (TB) Â Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Ayat di atas tak kalah pentingnya bagi saya pribadi, sebagai penggambaran bahwa Kristus telah terlebih dahulu turun ke dunia untuk menjadi Juru selamat bagi umat manusia.
TeladanNya memberikan arti penting bagi saya pribadi. Kasih Allah yang ditunjukkan bagi dunia ini penuh. Tanpa memilih. KasihNya tak pernah berubah. Kekal dan abadi, sifatnya.
Tuhan Allah tak pernah membatasi kasihNya bagi seluruh umat manusia, tanpa membedakan apakah kita seorang yang rajin beribadah atau seorang narapidana, apakah kita seorang milyader atau hanyalah seorang buruh biasa.Â
KasihNya nyata bagi kita semua. Mendorong saya kembali rindu untuk menuliskan kerinduanNya agar dunia ini menjadi lebih damai, lebih nyaman, lebih ramah, lebih aman, lebih menonjolkan kasih dalam tiap perbuatan dan tingkah laku maupun pemikiran.
Kasih menerbitkan keteraturan, ketertiban,dan rasa penerimaan yang tanpa batas.Â
Untuk semua sahabat penulisku, Kompasianer maupun yang mungkin membaca tulisan ini, saya ucapkan terimakasih. Kau sahabatku, kaulah kawan diantara beribu aksara dalam benak dan batin saya.
Mari terus berkarya, sebab menulis bukan lagi hal yang mustahil. Melalui tulisan kitalah, generasi demi generasi akan dibangun.Â