Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ia Raja Pesisir, Aku Raja Pedalaman [Part 6: Aubrey, The Mystery]

16 Oktober 2019   08:08 Diperbarui: 16 Oktober 2019   08:14 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuan Dunberg terlihat bingung menjawab pertanyaanku. "Baik, Tuanku. Tapi....,"

"Percayalah, aku segera kembali, Tuan," jawabku sambil menunduk memberi hormat. Namun tangan Thea menarikku untuk berlari.

Dan sesaat kemudian kami berada di rumahku. Ya, rumah yang kutinggalkan. Rumah ini terlihat berantakan dan berdebu. 

"Ayo Tuanku. Kita harus mencari liontin itu, " Thea segera menaiki tangga menuju kamar Ayah. Namun langkahnya tiba-tiba terhenti. Ditariknya tanganku, lalu kami bersembunyi di bilik kecil di bawah tangga.

Telunjuk Thea dilekatkan pada bibir tipisnya, tanda kami harus diam. Kudengar ada dua suara lelaki yang berbicara.

"Boone, kau menemukan sesuatu?"

"Ya, Arye. Paling tidak ada satu buku catatan miliknya. Mungkin aku menemukan sesuatu di dalamnya,"

"Aku telah menemukan yang kucari, Boone. Tapi untuk apa liontin ini? Huruf A itu sama persis dengan tulisan dalam kertas itu, Boone,"

Thea segera mengajakku keluar, setelah memastikan kedua lelaki itu pergi.

"Puteri untuk apa dua lelaki itu mengambil barang yang kita cari? Bukankah jika ingin mencuri, maka mereka bisa mendapatkan perhiasan atau uang atau barang yang lain. Mengapa mereka mengincar liontin itu?"

Aku tak mendengarkan Thea. Entah apa yang diucapkannya. Aku termangu saat kudengar suara lelaki yang disebut sebagai Boone. Aku mengenalnya. Sangat mengenalnya. Begitu mengenalnya. Bahkan aku sangat mencintainya. Sangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun