Seperti kususun kata dan aksara ini hanya untukmu di atas pudak, dan kuharap aksaranya tak segera menghitam, pudar, dan menghilang.
*Solo, kala lantunan jantung semesta itu sayup terdengar bersama angin yang semilir membelai sukma
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!