Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | 1, 2, 3... Air Langit Tiba

24 Agustus 2019   11:11 Diperbarui: 24 Agustus 2019   18:12 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jatuhlah air langit, sama seperti telah Kuberikan sinar matahari kepada Bumi, jatuhkanlah tanpa alasan selain kemurahanKu," sabda Sang Khalik 

Semesta menerima, angkasa tiada nyali tuk tidak tunduk, awan hitam bernafas lega, melihat Sang Khalik memeluknya dengan penuh cinta

Setetes air langit telah turun, diatas tanah kering, petani bersyukur dan tersungkur 

Setetes air langit pun menyapa, seorang pujangga yang menunggu sebuah karya sastra, 

Setetes air langit telah jatuh, diatas kepala bocah yang menyambut riang kala tahu saat bermain hujan telah tiba

Setetes air langit menyapa, sebuah hati yang lama tak dikunjungi cinta

Setetes air langit berharga, meresap ke dalam tanah, diam, menanti berjuta era, kala ia harus kembali menyapa kehidupan karya Sang Pencipta

1,2,3....air langit telah tiba...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun