Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Listrik Padam, Bapak "Duko"

5 Agustus 2019   21:24 Diperbarui: 5 Agustus 2019   21:28 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana pun ini menjadi rapor buruk bagi PLN. Sepanjang sejarah distribusi listrik di Indonesia? Terlalu berlebihankah hal ini?

Kembali penulis ingin mengutip pernyataan Jokowi. 

“Pertanyaan saya, Bapak, Ibu, semuanya kan orang pintar-pintar, apalagi urusan listrik kan sudah bertahun-tahun...."

Sengaja penulis pertebal tulisan tentang "orang-orang pintar". Wow, .... kata-kata yang sangat menyakitkan hati (jika itu dilemparkan pada penulis). 

Para elite PLN bukan dipilih hanya berdasarkan pendidikan formal yang tinggi saja. Tentu mereka yang duduk di jajaran petinggi PLN merupakan pribadi-pribadi mumpuni dalam bidangnya, bahkan punya jam terbang yang tinggi dalam hal listrik. 

Jelaslah ini menjadi pertanyaan yang menarik, bila selama ini dari kasus-kasus yang pernah terjadi tentang tersendatnya pendistribusian listrik ke seluruh daerah di Indonesia adalah masalah pokok, lantas ada apakah atau,... pertanyaan yang lebih tepat, mengapa "orang-orang pintar" ini terkesan diam tanpa suara?

Solusi cantik bagi Negri ini benar- kami nantikan, PLN kesayangan kami. Ayolah, buat kami, masyarakat Indonesia menempatkan kembali kredibilitas kami  bahwa Anda adalah pemimpin yang berintegritas tinggi.

Bapak sampun duko, (Bapak sudah marah), masyarakat pun telah lama resah. Bila institusi pemegang kuasa sudah tidak bisa lagi kami percaya, kemana lagi kami harus berikan kepercayaan ini?

Saudara kami yang ada di luar Jawa telah lama mengharapkan listrik menyala di seluruh pelosok tanah air ini. Segeralah membangkitkan "petir" yang sudah lama menjadi logo di pundak kalian.

Tulisan ini hanyalah sebuah opini, namun bukan hal yang salah jika kita mulai belajar dari kesalahan masa lalu untuk sebuah koreksi demi terciptanya kembali institusi yang bisa masyarakat percayai.

*salam literasi anak negri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun