Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mari Tanggap Bencana Sejak Dini

3 Agustus 2019   06:09 Diperbarui: 3 Agustus 2019   06:14 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekitar pukul 19:03 WIB,  lewat media sosial banyak dikabarkan tentang gempa berpotensi tsunami telah terjadi di Banten. Yang setelah kurang lebih dalam 2 jam berikutnya peringatan gempa berpotensi tsunami tersebut akhirnya dicabut oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Hal ini membuat penulis kembali teringat beberapa waktu yang lalu tepatnya tahun 2006 terjadi gempa di Bantul, hingga terasa goncangannya sampai ke Solo. Kali ini gempa berpotensi tsunami kembali mengguncang daerah Sumur, Pandeglang, Jawa Barat.

Seperti dilansir oleh Tribun-timur.com (03/08/2019), goncangan gempa yang terjadi di Banten dengan skala magnitudo yang tadinya sebesar 7,4 kemudian terjadi pemutakhiran dari BMKG menjadi sebesar 6,9 bukan hanya terasa di Banten.

Dalam pantauan BMKG, guncangan gempa ini dirasakan di Lebak dan Pandeglang IV-V MMI; Jakarta III-IV MMI; Bandung, Serang, Bekasi, Tangerang, Bandar Lampung, Purwakarta, Bantul, Kebumen, II-III MMI; Nganjuk, Malang, Kuta, Denpasar, II MMI.

Minimnya pengetahuan masyarakat luas akan  gempa bumi semakin menambah kekuatiran dan kepanikan bagi para warga masyarakat bila terjadi gempa bumi.

Padahal secara geografis, letak Indonesia berada di dalam lingkaran ring of fire, atau bisa disebut sebagai Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik.

Ya, hal yang penting dimiliki oleh setiap warga yang tinggal dalam wilayah jajaran Ring of Fire adalah pengetahuan mengenai gempa dan segala bencana alam lain yg berkaitan dengan gempa bumi.

Sementara itu masyarakat Indonesia belum semua menyadari urgensi pengetahuan tersebut, sehingga saat terjadi bencana, yang terjadi adalah kepanikan.

Sejenak mari belajar dari masyarakat Jepang yang pula merasakan hal yang sama dengan Indonesia. Berada di wilayah Ring of Fire memang bukan hal yang mudah, karena sewaktu-waktu kita harus bersikap waspada.

Mari kita lihat kesiapan masyarakat Jepang dalam menyikapi bencana alam, dalam hal ini gempa bumi.

Edukasi evakuasi bencana alam sejak dini.

Di Indonesia pendidikan seputar gempa bumi belum menjadi hal yang penting, jarang dilakukan di sekolah-sekolah, bahkan mungkin di lingkungan masyarakat pun minim dilakukan.

Tanggap situasi bencana bukan hal yang sepatutnya diremehkan. Diharapkan dengan edukasi sejak dini terhadap bencana alam, dalam hal ini gempa bumi, bukan memberi dampak ketakutan pada masyarakat, melainkan kesiapan mental masyarakat untuk mengetahui segala hal yang dapat dilakukan saat terjadi bencana.

Jika seseorang tahu apa yang harus ia lakukan bila terjadi bencana, maka tak pelak lagi masyarakat selalu panik saat terjadi bencana, melainkan mempunyai rasa tenang ketika harus menghadapi bencana.

Bila pada saat terjadi bencana kita berada di luar rumah, hendaklah kita menghindari berdiri di antara tembok atau pohon yang tinggi.

Bila di dalam rumah, cukup ambil benda-benda yang dapat melindungi kepala kita, seperti bantal atau helm, kemudian cari tempat berlindung yang aman, seperti di bawah meja.

Bila sedang berkendara, usahakan menepi dan berhenti sejenak, dan cari daerah atau tempat yang lapang.

Sikap yang paling diperlukan di sini adalah tetap tenang dan jangan panik. Jika kita berada dekat dengan area yang berpotensi tsunami, seperti pantai, segera mencari dataran yang lebih tinggi.

Kesadaran perlunya peringatan dini terhadap bencana alam

Kesadaran bahwa sangat diperlukannya suatu alat pendeteksi bencana alam bagi seluruh lapisan masyarakat akan sangat membantu warga untuk lebih sigap dalam menjaga diri, bahkan berwaspada jika terjadi bencana.

Kini lewat pemberitahuan resmi dari BMKG melalui media sosial, sebuah aplikasi resmi dari BMKG telah tersedia dan siap diunduh dengan mudah oleh masyarakat luas.

twitter.com/@infoBMKG
twitter.com/@infoBMKG

Aplikasi ini memuat berbagai macam informasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat mengenai bencana alam.

tampilan beranda aplikasi resmi  BMKG (dok.pri)
tampilan beranda aplikasi resmi  BMKG (dok.pri)

Aplikasi yang bisa diunduh secara gratis tersebut bukan bertujuan untuk membuat masyarakat menjadi ketakutan, namun diharapkan dengan aplikasi ini masyarakat akan belajar untuk lebih berwaspada pada setiap bencana yang mungkin terjadi di sekitar kita.

Pahami bahwa alam pasti menunjukkan gejala sebelum terlaksananya sebuah bencana. Bila ada sarana yang telah tersedia secara resmi, lantas mengapa harus membiarkan diri menjadi panik?

*sumber terkait:

Kompascom (02/08/2019)
Twitter resmi BMKG @infoBMKG
id.m.wikipedia.org
Tribun-timur.com (03/08/2019)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun