Rasa percaya dan kesulitan-kesulitan di masa lampau masih menghantui mereka. Walau pada akhirnya, dengan rasa percaya diri, kembali dr. Beno berhasil meyakinkan seorang Alexandra untuk kembali mengikat kasih mereka dalam pernikahan.
Berbagai macam konflik yang timbul dalam pernikahan mereka inilah yang kemudian diangkat oleh Ika Natassa sebagai bagian dari konflik sehari-hari penonton film dan pembaca novel Twivortiare.
Mulai dari bagaimana Alex harus menghargai profesi Beno, suaminya sebagai seorang dokter. Pengabdian kepada pasien yang seakan tanpa batas waktu, ditambah lagi jika ada emergency call, membutuhkan kesabaran yang dulu belum ia punyai, tetapi karena cintanya, maka ia harus berjuang untuk mematahkan egonya.
Demikian pula dr. Beno, digambarkan sebagai sosok lelaki complicated , dengan "lempeng style -nya" yang memang banyak sekali dijumpai pada diri laki-laki secara awam, adalah sosok pendiam, tidak pernah ekspresif dalam menyatakan cinta (padahal hatinya tak seperti itu), karena cintanya pada Alexandra maka dengan ikhlas harus rela untuk memahami kebutuhan seorang istri akan keberadaannya dalam keluarga.
Begitu pula saat mereka berdua harus berjuang untuk saling memahami ketika permasalahan "keturunan" sempat menghampiri rumah tangga mereka.
Beberapa adegan terkesan lucu, menggemaskan, dan memacu rasa romantisme yang dibawakan secara humanis oleh para aktor.Â
Bisa dibayangkan, trailer filmnya saja mampu mengundang rasa kagum para netizen, apalagi filmnya? Hmmm, pasti tak akan terlewatkan.
Pesan sosial dari film ini, masyarakat, baik mereka yang sudah menikah, yang sedang menjalani sebuah hubungan cinta, atau bagi mereka yang dalam singlehood pun dapat memetik pelajaran dari film iniÂ
Diharapkan para penonton akan lebih mampu memahami pengelolaan emosional dalam sebuah relasi, pentingnya komunikasi, dan rasa "saling" memberi menjadi dasar bagi terciptanya sebuah relasi berdasar cinta dan kasih.
Kembali Ke Awal, sebagai motion sountrack film Twivortiare
Glenn Fredly, siapa yang tak kenal dengan penyanyi kondang satu ini? Lagu-lagunya tak pernah berada di posisi bawah dalam top chart musik Indonesia.