Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Milki Rexi] Chapter 1. Sang Putri Pujaan Hati

17 Juli 2019   18:20 Diperbarui: 17 Juli 2019   18:23 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pixabay.com

Dalam Loh Jinawi diperintah oleh seorang Gubernur bernama Tanpa Nelangsa. Sang Gubernur mempunyai seorang putri yang cantik jelita, berperawakan sedang, dengan kemampuan menyanyi dan menari yang banyak diminati oleh rakyat dalam Kuadran Loh Jinawi. 

Kecantikannya tiada terkira hingga Sang Gubernur seringkali menerima hadiah tanda persahabatan dari beberapa pengusaha kaya raya, bukan untuk melancarkan urusan bisnis mereka saja, namun sebagian hadiah tersebut diberikan karena mereka terpesona dengan Putri Sang Gubernur.

Dan bukan hanya dari kalangan pengusaha saja, bahkan ada beberapa kalangan penguasa petinggi kerajaan yang menaruh hati pada kemolekan Sang Putri. 

Adakah Sang Gubernur memilihkan bagi putrinya jodoh dari antara mereka? Tentu tidak. Gubernur yang cukup tinggi wacana pergaulannya, selalu menyerahkan keputusan jodoh pada putri sulungnya. 

Sang putri yang ternyata tidak hanya cantik jelita ini, mampu menguasai berbagai urusan isu sosial. Hal inilah yang mungkin menjadi daya tarik bagi para pelamar jodoh.

Kepiawaiannya dalam berdiskusi masalah sosial dan politik bukan karena pendidikan tinggi yang sudah dikenyamnya selama ini. Singkat kata, Sang Putri merupakan pujaan hati.

Seperti hari ini, ada salah seorang utusan Parker Matibis yang usianya masih tergolong muda namun sudah berkeluarga, mengadakan kunjungan kerja di Kuadran Loh Jinawi. Namanya Baruna Ontojoyo.

Tentu saja kunjungan kerja atau biasa disebut kunker ini dilakukan secara perseorangan dalam masa reses Parker Matibis.

Seperti biasa bila ada seorang duta, maka salah satu tugas Gubernur adalah menemani sang anggota parlemen untuk menilik dan mengunjungi guna meninjau kemajuan dan kebutuhan pembangunan daerah asalnya.

Saat meninjau di sebuah desa bersama Adipati Tanpa Nelangsa, maka dilihatnya seorang wanita yang molek paras rupanya, kulitnya putih seperti punya para wanita skincare yang dilihatnya di kota, yang sedap dipandang mata.

Rambut yang hitam ikal panjang tak dibiarkan diurai, makin mempesona wajah sang wanita yang tak lain adalah putri Gubernur Tanpa Nelangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun