kadang kau menjengkelkan, kadang menyebalkan,
kadang caper, kadang bikin baper
mendengar tuturmu, melihat seulas senyummu, adalah inginku selalu
setiap hari kau bilang rindumu hanya untukku
setiap hari doamu ada dalam derap kaki langkahku
mengenalkan dunia padaku, itulah yang sering kau lakukan untukku
melatihku menjadi satria sejati, kalahkan angkuhnya dunia, itu yang kau sematkan pada lenganku
tanpa kata, kau bisikkan cintamu lewat peluh dan usahamu tuk buatku nyaman tiap waktu
tak terasa, kini sang waktu mendulang uban di kepalamu, melihat perkasanya engkau di masa lalu di antara lengan dan kaki yang tinggal kulit keriput dan tulang
sepanjang hidup telah kau berikan padaku,Â
hingga air mata menitik di sudut mata tuamu, tatkala ada dia yang sanggup menjagaku
ayah, sosok manusia perkasaku, masa dan waktu tak kan pernah pudarkan cintamu dalam hidupku.
ayah, aku mengasihimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H