Mohon tunggu...
Diah maya Elvira
Diah maya Elvira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa IAIN Ponorogo, hobi saya nonton

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Perkembangan Emosional Siswa

8 Desember 2024   14:45 Diperbarui: 8 Desember 2024   14:50 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Lingkungan sekolah adalah salah satu faktor penting yang memengaruhi perkembangan siswa secara keseluruhan, termasuk perkembangan emosional mereka. Lingkungan sekolah yang positif dapat mendukung pertumbuhan emosional siswa dengan memberikan rasa aman, nyaman, dan diterima. Sebaliknya, lingkungan yang kurang mendukung dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional siswa.

 Pentingnya Lingkungan Sekolah dalam Perkembangan Emosional

Lingkungan sekolah bukan hanya sekadar tempat belajar akademis, tetapi juga ruang di mana siswa mengembangkan kemampuan sosial dan emosional. Interaksi siswa dengan guru, teman sebaya, dan staf sekolah berperan besar dalam membentuk karakter dan emosi mereka. Penelitian menunjukkan bahwa suasana sekolah yang ramah dan suportif membantu siswa untuk merasa lebih percaya diri, mengurangi stres, serta memotivasi mereka untuk belajar dan berpartisipasi aktif.

Faktor- Faktor Lingkungan Sekolah yang Mempengaruhi Emosional Siswa

Hubungan Siswa dan Guru: Guru yang bersikap ramah, sabar, dan peduli terhadap kebutuhan siswa dapat memberikan rasa aman dan menumbuhkan kepercayaan diri siswa. Hubungan yang positif dengan guru juga membantu siswa dalam mengelola emosi mereka, khususnya ketika menghadapi kesulitan belajar atau masalah pribadi.

Interaksi dengan Teman Sebaya: Teman sebaya memiliki pengaruh besar pada perkembangan emosional siswa. Hubungan yang sehat dengan teman dapat meningkatkan rasa percaya diri dan membantu siswa dalam mengatasi rasa cemas atau stres. Namun, jika terjadi konflik, perundungan, atau diskriminasi, siswa bisa mengalami tekanan emosional yang dapat menghambat perkembangan mereka.

Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah: Kebersihan, keamanan, dan kenyamanan lingkungan fisik sekolah juga penting. Lingkungan yang teratur dan aman membantu siswa merasa tenang dan fokus, sementara lingkungan yang tidak terjaga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan bahkan ketakutan.

Dukungan Ekstrakurikuler: Kegiatan ekstrakurikuler yang beragam memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Melalui kegiatan ini, siswa dapat belajar mengelola emosi, bekerja sama dengan orang lain, dan memperluas pertemanan, yang semuanya berdampak positif pada perkembangan emosional mereka.

3. Dampak Lingkungan Sekolah yang Negatif terhadap Emosional Siswa

Ketika lingkungan sekolah tidak mendukung, hal ini dapat memicu perkembangan emosional yang kurang sehat pada siswa. Beberapa dampak negatif lingkungan sekolah terhadap perkembangan emosional siswa meliputi:

-Rendahnya Rasa Percaya Diri: Lingkungan yang tidak kondusif, misalnya adanya persaingan yang tidak sehat atau sikap diskriminatif, dapat membuat siswa merasa tidak dihargai dan kehilangan rasa percaya diri.

-Stres dan Tekanan Psikologis: Suasana sekolah yang penuh tekanan dan kurang empati, seperti tuntutan akademis yang tinggi tanpa dukungan emosional, dapat meningkatkan stres pada siswa. Stres yang berlebihan berpotensi memengaruhi kesehatan mental siswa dan memicu gangguan emosional seperti kecemasan dan depresi.

-Kemungkinan Terjadinya Perundungan (Bullying): Perundungan di lingkungan sekolah berdampak besar pada kesejahteraan emosional siswa. Siswa yang menjadi korban perundungan cenderung merasa cemas, takut, dan bahkan mengalami trauma jangka panjang.Peran Sekolah dalam Mendukung Perkembangan Emosional Siswa

Untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan emosional siswa, sekolah perlu melakukan berbagai langkah strategis, antara lain:

-Membangun Budaya Sekolah yang Positif: Sekolah perlu menciptakan suasana yang ramah dan inklusif, di mana setiap siswa merasa dihargai dan diterima tanpa diskriminasi. Budaya sekolah yang positif dapat meningkatkan kesejahteraan emosional dan motivasi belajar siswa.

-Pelatihan dan Pengembangan Guru: Guru perlu mendapatkan pelatihan tentang pentingnya kesehatan mental dan emosional siswa serta cara-cara yang efektif untuk mendukung perkembangan emosional mereka. Guru yang memiliki empati dan keterampilan dalam mendampingi siswa secara emosional akan menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman. 

-Program Bimbingan dan Konseling: Sekolah juga dapat menyediakan layanan konseling dan bimbingan untuk membantu siswa mengatasi permasalahan emosional. Konselor sekolah yang profesional dapat menjadi tempat yang aman bagi siswa untuk berbagi perasaan dan mendapatkan solusi dari masalah yang mereka hadapi.

-Penerapan Program Anti-Bullying: Sekolah sebaiknya menerapkan kebijakan dan program anti-bullying untuk melindungi siswa dari perundungan dan kekerasan. Hal ini tidak hanya meningkatkan keamanan siswa tetapi juga meningkatkan rasa saling menghargai di antara siswa.

Kesimpulan

Lingkungan sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan emosional siswa. Lingkungan yang mendukung dapat membantu siswa menjadi lebih percaya diri, mengelola emosi, dan mengembangkan kemampuan sosial dengan baik. Sebaliknya, lingkungan yang negatif dapat menghambat perkembangan emosional siswa dan meningkatkan risiko gangguan mental. Oleh karena itu, sekolah dan seluruh elemen di dalamnya, termasuk guru, staf, dan siswa, perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung kesejahteraan emosional setiap siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun