Efektivitas pengajaran di kelas adalah kunci dalam mencapai hasil belajar yang optimal bagi siswa. Guru tidak hanya perlu menguasai materi, tetapi juga memahami bagaimana siswa belajar dan apa yang memotivasi mereka. Teori-teori belajar menjadi landasan penting yang membantu guru memilih strategi pengajaran yang tepat, sehingga siswa dapat memahami dan mengaplikasikan materi dengan lebih baik. teori belajar utama dan cara penerapannya dalam meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas. Ada beberapa teori yang bisa di terapkan dalam mengajar di kelas di antaranya yaitu:
 1. Teori Behavioristik
 Teori behavioristik menekankan bahwa belajar terjadi sebagai respons terhadap rangsangan dari luar. Dalam teori ini, perubahan perilaku siswa yang terlihat merupakan hasil dari proses penguatan dan pembiasaan. B.F. Skinner dan Ivan Pavlov adalah tokoh utama teori ini, yang memandang belajar sebagai proses yang dapat dibentuk melalui penguatan positif atau negatif.Â
Penerapan di Kelas:
Guru dapat memberikan penghargaan (reward) atau pujian untuk siswa yang berprestasi atau berperilaku baik sebagai bentuk penguatan positif.
 2. Teori Kognitif
Teori kognitif fokus pada cara siswa memproses informasi, memahami, dan menyimpannya dalam memori jangka panjang. Tokoh-tokoh utama teori ini seperti Jean Piaget dan Lev Vygotsky menekankan bahwa belajar terjadi melalui proses berpikir dan konstruksi pengetahuan oleh siswa sendiri. Teori ini menyoroti pentingnya pemahaman dan pemikiran kritis.
Penerapan di Kelas:
Guru dapat menerapkan teknik scaffolding, yaitu memberikan bimbingan awal yang kemudian dikurangi seiring meningkatnya pemahaman siswa.
3. Teori Konstruktivisme
 Dalam teori konstruktivisme, siswa dipandang sebagai pembangun pengetahuannya sendiri melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. John Dewey dan Vygotsky menekankan pentingnya peran aktif siswa dalam proses belajar. Teori ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi dan konteks sosial dalam membentuk pemahaman.