A. Pengertian Fikih MuamalahÂ
Fiqh secara etimologi memiliki makna pengertian atau pemahaman. Menurut terminologi fiqih mulanya berarti pengetahuan keagamaan yang mencakup seluruh ajaran agama seperti aqidah, akhlak, maupun ibadah.Â
Secara bahasa muamalah yang berasal dari kata amala yu'amilu yang artinya bertindak, saling berbuat, dan saling mengamalkan, sedangkan menurut istilah muamalah adalah tukar menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara yang ditentukan.Â
Muamalah juga diartikan segala aturan agama yang mengatur hubungan antar sesama manusia dan antara manusia dan alam tanpa memandang perbedaan.Â
Jadi, pengertian fiqh muamalah dalam arti sempit untuk menaati aturan-aturan Allah yang telah ditetapkan untuk mengatur hubungan antara manusia dengan cara memperoleh, mengatur, mengelola dan mengembangkan mal (harta benda).Â
Baca juga : Tahapan dan Implementasi Pembelajaran Fiqih di Madrasah
Dilihat dari objek hukum, fiqh dibagi menjadi dua bagian yaitu :Â
1. Hukum-hukum yang berkaitan dengan ibadah seperti : thaharah, solat, puasa, haji, zakat, nazar dan sumpah segala sesuatu bentuk ibadah yang berkaitan langsung antara manusia dengan Tuhannya.
2. Hukum-hukum muamalah yaitu hukum-hukum yang berkaitan dengan hubungan antara manusia atau hubungan manusia dan lingkungan sekitar yang bersifat kepentingan pribadi maupun hukum-hukum seperti perjanjian dagang, sewa menyewa dan lain-lain.Â
Jadi dapat disimpulkan bahwa fiqh muamalah dapat diartikan dalam dua pengertian :Â
1. Fikih muamalah adalah sebuah kesatuan hukum dan aturan-aturan tentang hubungan antar sesama manusia dalam hal kebendaan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.Â
2. Fikih muamalah dipandang sebagai sebuah ilmu pengetahuan tentang hukum.Â
Baca juga : Memperdalam Ilmu Fiqih
Kesimpulannya fiqh muamalah yaitu, hukum-hukum yang berkaitan dengan tata cara hubungan antar sesama manusia, baik hubungan bersifat kebendaan maupun dalam bentuk perjanjian perikatan.Â
Fiqh muamalah adalah pembahasan fiqh selain berkaitan dengan ibadah artinya pembahasan hukum fiqh muamalah adalah hubungan interpersonal antar sesama manusia, bukan hubungan vertical manusia dengan Tuhannya (ibadah mahdloh).Â
B. Ruang Lingkup Fikih MuamalahÂ
1. Al-muamalah Al-adabiyahÂ
Yaitu segi cara tukar menukar benda dari panca indera manusia, yang unsurnya hak-hak dan kewajiban. Ruang lingkup yang mencakup fikih muamalah bersifat Adabiyah :Â
  a. Ijab QabulÂ
  b. Saling meridhaiÂ
  c. Tidak ada keterpaksaan dari salah satu pihakÂ
  d. Hak dan kewajibanÂ
  e. Kejujuran pedagangÂ
  f. PenipuanÂ
  g. PemalsuanÂ
  h. PenimbunanÂ
  i. segala sesuatu yang bersumber dari indera manusia yang ada kaitannya dengan harta.Â
Baca juga : Sebab-sebab Perbedaan dalam Fiqih
2. Al-muamalah Al-madiyahÂ
Yaitu muamalah yang bersifat kebendaan karna objek fiqh muamalah adalah benda yang halal, haram dan syubhat untuk diperjual belikan. benda-benda yang memadharatkan, benda-benda yang mendatangkan kemaslahatan bagi manusia. ruang lingkup muamalah madiyah mencakup :
  a. jual beliÂ
  b. gadai
  c. jaminan dan tanggunganÂ
  d. pemindahan hutangÂ
  e. jatuh bangkrut
  f. perseroan atau perkongsianÂ
  g. masalah-masalah seperti bunga bank, asuransi dan kredit.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H