Mohon tunggu...
diah kharisma andari
diah kharisma andari Mohon Tunggu... -

mahasiswa diploma IPB

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kita dan Besi Bisu

5 April 2014   21:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:02 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

daun kering terus menyapaku

hembusan angin kian menerpa wajahku

seakan tak pedulikan rasa sakitku

kemarin , kita berlambai tangan kan??

bukan untuk yang terakhir

tapi untuk kembali bertemu

namun sekejap saja,

dunia ubah segalanya,

saat bertemu , tak kulihat senyum manismu

tapi baju merahmu

tak hanya kamu, mereka juga sepertimu

hitam tak berdaya

hangus terbakar si jagomerah

tangan bersarung putih itu coba angkatkanmu

yang kudengar hanya isak tangis dari mereka yang tak berdosa

satu persatu daun kering jatuh dipusaramu

coba halangi ku tuk melihatmu

kicauan burung  coba menghiburku namun tak hilangkan lukaku

di kereta , besi besi nan kokoh itu hanya jadi saksi bisu atas kisah mu dan kisahku..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun