Mohon tunggu...
Diah Fitria
Diah Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Milik mahasiswa tingkat akhir

Halo, Salam kenal dan selamat datang di duniaku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Surat Kabar di Indonesia

2 Maret 2022   21:54 Diperbarui: 2 Maret 2022   22:03 3759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat Kabar Indonesia/dok.kompas.id

ZAMAN REFORMASI

Masa reformasi biasa disebut sebagai masa digitalisasi dalam proses perkembangan surat kabar. Pada masa ini kebebasan dalam pers semakin luas, sehingga banyak kolom opini publik dalam laman surat kabar. Selain itu banyaknya perusahaan surat kabar yang semakin menyebar membuat jangkauan kita dalam mengakses berita pun semakin luas.

Seiring perkembangan zaman pula berita tidak hanya berbentuk cetak seperti koran, namun juga berbentuk digital yang dapat diakses dimana pun dan kapan pun. Perkembangan media online pertama kali di Indonesia oleh Detik.com pada tahun 1998 sebagai satu-satunya portal berita yang menggunakan media online. 

Kesuksesan Detik.com ini kemudian menjadi pertimbangan bagi banyak perusahaan media cetak di Indonesia. Banyak yang menganggap bahwa efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan portal online seperti Detik.com dapat menghasilkan banyak benefit. Mulai dari efisiensi waktu dan mengurangi budget pengeluaran untuk mencetak surat kabar menjadikan portal online merupakan alternatif yang baik untuk ditiru. Hingga saat ini banyak portal berita yang melalui online. Walau begitu surat kabar berupa media cetak masih diproduksi karena masih cukup memiliki profit walaupun tidak peminatnya cukup turun. Berikut contoh surat kabar cetak dan online pada era reformasi.

Surat kabar cetak KORANSINDO

 KESIMPULAN

Perkembangan surat kabar di Indonesia diawali dengan babak putih. Surat kabar ini dicetak menggunakan bahasa Belanda sehingga hanya bangsa Eropa yang bisa membacanya. Lalu pada perkembangannya surat kabar di Indonesia mulai dicetak menggunakan bahasa melayu yang bisa dibaca dan dipahami masyarakat Indonesia. Perkembangan surat kabar mengalami kemunduran ketika zaman Jepang yang terlalu mengatur isi konten yang dimuat surat kabar. Namun hal ini tidak bertahan lama karena pada masa kemerdekaan surat kabar berkembang kembali.

Perkembangan surat kabar kembali mengalami kemunduran ketika zaman orde lama ketika banyaknya laman kosong yang tidak bisa diisi karena aksi mogok halus yang dilakukan masyarakat Indonesia. Lalu pada awal zaman orde baru, surat kabar berkembang. Namun hal itu tak bertahan lama karena isi konten yang dimuat surat kabar saat itu terkesan dikontrol oleh pemerintah.

Hingga akhirnya pada masa reformasi kebebasan pers kembali didapatkan. Pada masa ini tidak hanya surat kabar cetak saja yang berkembang, tetapi surat kabar melalui portal online berkembang pesat hingga saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun