Mohon tunggu...
Diah Febri Astuti
Diah Febri Astuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jalani kehidupan dengan benar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Obat Kimia vs Obat Herbal, Bagaimana Cara Pandang Islam?

30 November 2021   20:08 Diperbarui: 5 Desember 2021   14:46 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Setiap orang pasti pernah merasakan sakit. Setiap penyakit yang diderita pastilah ada obatnya. Walaupun ada penyakit yang belum ditemukan obatnya tetapi pasti ada metode pengobatan lainnya tanpa menggunakan obat seperti terapi dan sebagainya. Tetapi hampir semua penyakit sudah ditemukan obatnya.

Seperti yang diketahui jika berobat di dokter pastilah diberikan obat kimia, tetapi ada juga yang menggunakan obat herbal untuk proses pengobatan. Obat herbal biasanya dari warisan turun temurun dari nenek moyang. Lalu bagaimana cara pandang islam tentang obat kimia dan obat herbal ?.

Obat kimia yaitu obat yang mempunyai campuran bahan kimia yang tudak disintesis oleh tubuh. Obat kimia jika dikonsumsi secara berlebihan oleh tubuh dapat menimbulkan bahaya bagi tubuh. Sedangkan obat herbal biasanya obat yang dibuat dari bahan alami seperti menggunakan tanaman yang memiliki kandungan atau fungsi yang digunakan untuk berobat.

Sebagian orang menganggap oobat medis kurang islami. Seperti obat yang diberikan oleh dokter yang bahan dan metode pembuatannya belum tentu dilakukan secara islami. Oleh sebab itu, sekarang banyak yang lebih memilih obat herbal untuk pengobatan. Karena obat herbal biasanya dibuat sendiri dengan mengikuti arahan resep yang diturunkan oleh nenek moyang.

Obat kimia identik dengan obat yang di racik melalui proses kimiawi, sedangkan obat herbal pada umumnya terbuat dari bahan alam, contohnya tanaman, buah, bunga, dan akar.

Obat kimia yang telah ada atau yang telah diperjual belikan di pasaran pastinya sudah melalui tes ilmiah dan terbukti efektif. Dikarenakan obat-obatan kimia diatur secara ketar oleh administrasi makanan dan obat-obatan. Kontrol  kualitas dari obat-obatan kimia sudah pasti dilakukan sebelum obata-obatan tersebut diperjual belikan.

Sedangkan untuk obat herbal, meskipun banyak yang dibuat sendiri menurut resep turun temurun, akan tetapi masih banyak obat herbal yang diperjual belikan di pasaran. Obat herbal tersebut belum teruji keefektifannya terhadap pengkonsumsi. Kemungkinan ada efek samping dari pengkonsumsian obat tersebut terhadap pemakainya. Hal tersebut dikarenakan pengaturan pengobatan obat herbal masih belum ketat, sehingga gambaran pasti tentang efek samping obat herbal tersebut belum diketahui dengan baik.

Akan tetapi, banyak orang yang menyalahgunakan pengunaan obat-obatan tersebut untuk kepentingan pribadi, terutama penyalahgunaan terhadap obat-obatan kimia. Obat yang seharusnya digunakan untuk sarana penyembuhan justru digunakan untuk mabu-mabukan. Efek yang di dapat dari penyalahgunaan obat-obatan tersebut adalah dapat memberi sensasi melayang, bebas, dan lain-lain tergantung jenis obatnya.

Hal tersebut jelas bahwa penyalahgunaan obat-obatan hukumnya haram bagi agama. Karena obat sejatinya digunakan untuk media pengobatan dan bukan untuk kepentingan pribadi. Jadi hal tersebut jelas telah menyalahi aturan agama.

Dalam Al-Quran dan Hadis banyak disebutkan berbagai macam obat herbal yang baik dikonsumsi dan ampuh untuk penyembuhan. Obat herbal yang disebutkan dalam hadis dan Al-Quran diantaranya adalah kurma, madu, jintan, minyak zaitun, lidah buaya, delima, anggur, labu, dan semangka.

Untuk kurma sendiri hampir semua umat muslim pasti pernah makan yang Namanya kurma. Setiap berbuka puasa umat muslim kebanyakan makan kurma untuk hidangan pembuka. Kurma adalah salah satu camilan kesukaan Rasulullah SAW yang dianjurkan untuk menu berbuka puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun