Mohon tunggu...
Diah Erna
Diah Erna Mohon Tunggu... Guru - penulis lugu

menulis itu menyegarkan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berbenah Menuntun Kodrat Murid

30 Mei 2022   18:46 Diperbarui: 30 Mei 2022   23:08 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkaca dari pengalaman mengajar Bu Diah, tentu ada banyak kekeliruan yang dilakukan baik dalam memandang murid maupun menerapkan tugas sebagai guru. Apa yang seharusnya diubah? Ya, pola pikir bahwa pengajaran bagian dari pendidikan. 

Menurut Ki Hajar Dewantara, maksud pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. 

Pertama, anak-anak memiliki kemampuan, keinginan, dan karakter yang berbeda. Kedua, pencapaian pendidikan bukan fokus pada angka tetapi kebahagiaan dan keselamatan sebagai manusia. 

Ketiga, guru sebagai pamong yang membimbing, membina, mengarahkan murid-murid pada hal-hal baik sesuai dengan kodratnya. Ibaratnya petani dengan tulus ikhlas merawat tumbuh suburnya tanaman padi, tentu berbeda ketika merawat jagung atau kedelai. Begitulah kinerja guru menuntun murid karena sejatinya anak yang dilahirkan itu umpama sehelai kertas yang sudah ditulisi penuh, tetapi semua tulisan suram. 

Pendidikan berkewajiban menebalkan tulisan yang suram dan berisi baik, agar kelak nampak budi pekerti yang baik. Segala tulisan yang mengandung arti jahat hendaknya dibiarkan, agar jangan menjadi tebal, bahkan makin suram (convergentie-theorie).

Dalam mengelola pembelajaran, guru hanya memberikan pemantik sebagai arahan untuk murid belajar mandiri. Murid harus mencari dan kreatif dalam menuangkan ide-ide sesuai dengan pengetahuan, kebenaran data, dan informasi yang dipelajari dari beragam sumber. Guru membiarkan mereka belajar sesuai dengan gaya belajar murid masing-masing (kinestetik, auditori, visual). Selain itu, pembelajaran didasarkan pada konteks sosial dan budaya di mana murid tersebut tinggal. 

Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan tempat persemaian benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan.  Di samping itu, dalam mengelola pembelajaran guru harus tetap berpedoman pada kodrat alam dan kodrat zaman murid-muridnya. 

Kodrat alam berkaitan dengan "sifat" dan "bentuk" lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan "isi" dan "irama". Pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. 

Sesuai kodrat zaman, pendidikan saat ini  menekankan pada kemampuan anak memiliki keterampilan Abad 21, sedangkan memaknai kodrat alam, konteks lokal sosial budaya murid di Indonesia Barat tentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan murid di Indonesia Tengah atau Indonesia Timur.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang tahun 2021, penduduk di wilayah Karangploso mayoritas bekerja sebagai petani yaitu 11.236 orang (malangkab.bps, 2021). 

Selain itu, Karangploso terletak di antara Kota Batu dan Kota Malang yang mengusung sentra pariwisata dan pusat pendidikan. Hal ini menjadikan Karangploso memiliki keberagaman sosio kutlural. Tradisi yang masih diselenggarakan yaitu gugur gunung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun