Mohon tunggu...
Ni Nengah Diah Elsa Apricillia
Ni Nengah Diah Elsa Apricillia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Umanis Galungan, Pura Lempuyang Padat Pemedek

12 November 2021   12:44 Diperbarui: 12 November 2021   12:55 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap agama yang ada dimuka bumi ini memiliki ajaran agama yang berbeda-beda yang mengatur  kehidupan manusia untuk mampu  mendekatkan diri kepada Sang Pencipta maupun dengan sesama manusia.

Demikian halnya dalam agama Hindu yang mempunyai beragam upacara keagamaan atau ritual leagamaan,salah satunya yaitu Hari Raya Galungan,yang mana hari raya ini merupakan salah satu ritual yang diartikan sebagai hari suci yang memiliki tujuan untuk selalu ingat kepada leluruh,tak hanya itu Hari Raya Galungan ini juga berarti kemenangan dharma melawan adharma.

Hari Raya Galungan berbeda dari hari raya yang lainnya,sebab hari raya Galungan memiliki beberapa rangkaian upacara dimulai dari tumpek ngatag hingga umanis galungan.Hari Raya Galungan sendiri diperingati setiap enam bulan sekali.

Sejalan dengan hal itu,setelah mengikuti serangkaian Hari Raya Galungan ,dihari umanis galungan ( satu hari setelah Galungan) ,umat Hindu biasanya mengunjungi atau melakukan kegiatan rekreasi,melukat dan sembhyang ke pura jagat.

 Salah satu pura di Bali yang selalu ramai pemedek setelah hari raya galungan adalah Pura Lempuyang Luhur. Hal ini disebabkan karena Piodalan di Pura Lempuyang dilaksanakan pada hari umanis galungan ini.

Tak hanya itu,Pura Lempuang Luhur termasuk dalam tiga pura besar di Provinsi Bali,selain Pura Besakih dan Pura Ulun Danu Batur.Pura Lempuang Luhur juga termasuk Pura Sad Kahyangan yang pada khususnya terletak di Kecamatan Abang,Kabupaten Karangasem,Bali. Dalam ajaran Agama Hindu terdapat pembagian pura yang digolongkan berdasarkan klasifikasi tertentu. 

Pada setiap desa terdapat tiga pura utama yang disebut sebagai Pura Khayangan Tiga, kemudian dalam lingkup yang lebih besar ada Pura yang tergolong Pura Sad Khayangan Jagat yang terdiri atas enam pura utama, kemudian pura yang termasuk kedalam Pura Khayangan Jagat yang terdiri dari sembilan pura penguasa arah mata angin. 

Kemudian Pura Dhang Khayangan yang didirikan oleh tokoh penting keagamaan pada zaman kejayaan Hindu di Bali. Pura Dhang Kahyangan dijadikan tempat penghormatan atas jasa yang dilakukan oleh tokoh tersebut, yang diyakini telah membantu masyarakat daerah Bali Kuno dalam menyelesaikan masalah mereka.

Peran Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur diantaranya sebagai Catur Loka Pala, Padma Bhuwana dan juga Dewata Nawa Sanga atau Pura Sad Khayangan Jagat. Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur dikenal oleh masyarakat dunia sebagai "The Gate of Heaven" atau "Gerbang Surga". 

Pura ini memiliki pesonanya tersendiri bagi wisatawan, Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur memang terkenal sebagai tempat ibadah yang memiliki pemandangan diatas Bukit Lempuyang yang berhadapan langsung dengan Gunung Agung, yakni gunung tertinggi di Pulau Bali. 

Area dari Pura Sad Kahyangan Lempuang Luhur yang dalam fungsinya sebagai Pura Sad Khayangan Jagat di Bali terbagi menjadi lima pura utama yang terurut dari lereng bukit hingga mencapai puncak Bukit Lempuyang. Seperti halnya pengikat, setiap pura yang mengelilingi Bali memiliki keterkaitan yang diyakini secara turun temurun dan berdasarkan sloka yang tertuang pada lontar Bali Kuno. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun