Mohon tunggu...
Ni Nengah Diah Elsa Apricillia
Ni Nengah Diah Elsa Apricillia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Reaktualisasi Ajaran yang Terkandung dalam Rangkaian Upacara Galungan di Tengah Pandemi Covid-19

10 November 2021   07:08 Diperbarui: 10 November 2021   07:11 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sugihan Bali dan Sugihan Jawa hanya berbeda satu hari,jika Sugihan Jawa jatuh pada Wrhaspati Wage Wuku Sungsang ,maka Sugihan Bali dilaksanakan setiap Jumat Kliwon Wuku Sungsang. Tujuan dari Sugihan Bali yaitu untuk melakukan pembersihan mikrokosmos atau bhuana alit (manusia) secara sekala dan niskala.

4.Penyekeban

Penyekeban Galungan jatuh pada hari minggu (Redite Paing Dungulan), yang secara nyata biasanya diikuti dengan proses "nyekeb" buah-buahan, terutama pisang, agar bisa matang saat digunakan di hari raya Galungan.Secara filosofi,penyekeban  ini memiliki makna sebagai menahan ego manusia sehingga bisa mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.Yang mana pada hari ini dipercaya bahwa Sang Bhuta Galungan datang untuk menyerang manusia

5.Penyajaan 

Penyajaan Galungan jatuh pada hari senin (Soma Pon Dungulan), merupakan waktu yang digunakan oleh masyarakat untuk membuat jajanan yang akan dipakai dalam bebantenan Galungan.Penyajaan ini dapat diartikan sebagai usaha manusia khususnya umat hindu untuk menciptakan makanan yang bersifat manis.Umat Hindu percaya bahwa pada hari ini datanglah Sang Bhuta Dungulan yang ingin menguasai manusia 

6.Penampahan 

Penampahan jatuh pada Selasa Wage wuku Dungulan. Godaan terakhir datang dari Bhuta Amangkurat yang  bersifat menguasai,
mengganggu manusia pada saat Anggara Dunggulan. Bhuta ini menggoda prilaku manusia dalam memahami Galungan. Makna sesungguhnya dari hari panampahan ini adalah membunuh sifat-sifat kebinatangan yang ada pada diri, bukan semata-mata membunuh hewan korban, karena musuh sebenarnya ada di dalam diri, bukan di luar dan termasuk sifat hewani.Tak hanya itu biasanya hari ini umat hindu akan mendidikan penjor yang merupakan simbol dari Naga Basuki yang memiliki arti kesejahteraan.

6.Hari Raya Galungan

Ini merupakan puncak dari serangkaian upacara galungan,yang mana galungan ini memiliki makna kemenangan dharma melawa adharma yang jatuh setiap 6 bulan sekali atau berdasarkan pakuwon Buda Kliwon Dungulan .Biasanya umat hindu akan melaksanakan sungkem atau meminta maaf atas perbuatan yang penah dilakukan satu sama lain.

7.Umanis Galungan

Umanis Galungan merupakan rangkaian terakhir dari upacara galungan ini.Yang mana hari ini biasanya umat hindu melukat untuk mengembalikan pikiran positif  agar tetap optimal dalam melaksanakan kegiatan sehari hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun