"Ish, masih berani exist lo?"
"Dasar gak tau malu" Tiba-tiba entah dari mana Camelia dan Desi menghadang Kazumi.
"Emang kenapa? Gak ada masalah tuh." Kazumi melangkah terus tanpa memperdulikan ucapan dua keong racun tersebut. Seakan sudah mempersiapkan diri untuk hari ini, Kazumi malah santai berjalan menuju kelasnya.
Melihat Kazumi yang tidak terpengaruh dengan provokasinya, Camelia kembali berkata,
"Jijik banget sih, satu sekolah sama cewek obralan begitu, euw... Lo sok asik begini karena ngerasa bakal dibela sama Farel n Kenan kan? Heh... lama-lama juga mereka bakalan jijik sama elo"
Pait... pait... pait... Ga denger, ga ngaruh. Kazumi menulikan telinga dan melanjutkan langkahnya.
"Kazumi! Wait up." Suara bariton milik Sky menghentikan langkah Kazumi. Â Dia membalikan badannya dan melihat Sky setengah berlari menuju ke arahnya. Dan saat berpapasan dengan Camelia, Sky menyempatkan diri berhenti dan menyapa Camelia.
"Lo Camel, kan?"
Dengan senyum yang hampir menyentuh telinganya, Camelia merapikan anak rambut ikal yang menutup wajahnya.
"Iya. Ca-me-lia. Lo Sky kan? Yang anak baru itu?" Raut wajah judes Camelia berubah 180o menjadi semanis Aurora si putri tidur.
"Iya. Gue cuma mau bilang, mulut lo kok busuk ya." Selesai mengatakan hal tersebut, Sky langsung berjalan menyamai langkah Kazumi yang terkaget-kaget melihat apa yang Sky lakukan. Â Si anak baru yang irit kata itu berani mengatai ratu sekolah ini?