"Iya, iya... nih saya lari! Mamiiih, seandainya kau tau penderitaan anakmu setiap hari... AAAWWW!" Keluhan Bima langsung berhenti saat lengannya ditabok mesra oleh Maura. Â "WOI! Cewek apaan sih lo? nabok kenceng banget! Aaah... mamiiiih, lengan aku merah-merah semua."
"Bimaaaaaaa!!!" Pak Indra mulai menaikan nada suaranya. Â Dia terlalu hafal dengan tingkah Bima, si bandeng presto ini.
"Iya, iyaaaa... emang ga ada yang sayang sama aku!" Ucap Bima sok sedih.
Sky yang saat ini sudah bergabung dengan Farrel dan Kenan berlari santai sambil sesekali tersenyum melihat Farrel dan Kanan yang selalu saja mengusili Kazumi saat melewatinya. Â Mereka berdua memang paling suka mengusili Kazumi, dan biasanya Kazumi akan kesal dan marah-marah tidak jelas sampai memerah mukanya.
"Paaaaak... Kenan sama Farrel, nakal!!!" Adu Kazumi ke pak Indra.
"Wooo... Cumi cepu, woo." Ledek Kenan sambil mengelak cubitan Kazumi.
"Sky... tolong jambakin Kenan dong, tangan gue gak sampe." Pinta Kazumi ke Sky yang memiliki tinggi badan yang kurang lebih sama dengan Kenan dan Farrel.
"Engga ah, kan gue anak baru, masih harus jaga image dong." Sahut Sky santai.
Selesai 10 kali putaran anak-anak di persilahkan untuk duduk menjulurkan kakinya.
"Hai, bule! Kamu baru ya, mas? Sini, kita ngobrol dulu. Â Nama kamu... oh, ini ya. Â Aksa Skylar Altezza." Pak Indra tertarik dengan tinggi badan yang dimiliki Sky. Â Kebetulan dia sedang mencari pemain cadangan sebagai pengganti Banyu di pertandingan basket antar sekolah kurang dari sebulan lagi. Â Siapa tau tinggi badan dan postur Sky mendukung ekspektasi pak Indra.
"Iya, pak. Â Nama saya Aksa Skylar. Â Biasa dipanggil Sky, tapi Aksa juga gak papa. Â Ayah asli Bantul, Jogjakarta. Cita-cita, pengen jadi bintang basket NBA. Â Makanan kesukaan gado-gado dan ketoprak, pak!" panjang lebar Sky memperkenalkan dirinya.Â