Aksa Skylar Altezza
"Adeeee... buruan dandannya. Â Dipakein apapun muka lo ga akan cantik-cantik amat juga. Â Dipanggil bunda tuh. Â Kalo lama, gue tinggal ya!" Seru mas Ibra, kakak Kazumi satu-satunya, sparring partner dari zaman bayi sampai mereka menikah nanti. Â Ibrahimovic Fatih Arkatama, nama lengkapnya, beda dua tahun lebih tua dari Kazumi.
Keluarga Kazumi memang agak unik. Â Sang ayah, Azzam Arkatama adalah seorang arsitek cerdas berdarah Jawa. Sedangkan ibunya, Celia Peters, adalah seorang guru Bahasa Inggris di sebuah SMA negeri tidak jauh dari perumahan tempat mereka tinggal. Â Bunda Celia masih terlihat cantik di usianya yang ke 46 tahun. Â Darah Belanda yang mengalir di tubuhnya sedikit banyak tercetak di warna kulit dan matanya. Â Kakek buyut bunda Celia adalah orang yang menurunkan nama Peters di belakang namanya. Â Kalau cerita dari bunda, mungkin dulu kakek Peters merupakan anggota tentara KNIL yang tertinggal saat Belanda menginvansi nusantara. Â Hingga akhirnya terpesona dengan gadis Manado dan menghasilkan papa dari bunda Celia.
Nama Kazumi dan Ibrahimovic sendiri merupakan pilihan dari Ayah Azzam dan Bunda Celia. Â Kata bunda, saat awal mereka menikah dulu, ayah dan bunda sepakat akan memberi nama anak-anak mereka sesuai dengan kesukaan masing-masing. Â Ayah yang suka sepak bola akan menamai anak laki-laki mereka, dan bunda yang suka anime akan menamai anak perempuan mereka. Â Jadilah akhirnya, Ibrahimovic dan Kazumi. Â Padahal wajah mereka tidak sesuai dengan namanya, tidak ke Kaukasia dan tidak juga ke Jepang.
Pagi ini, mereka sekeluarga berkumpul di meja makan untuk sarapan sebelum berpencar menuju tempat aktivitas masing-masing. Â Ayah ke kantor, bunda ke sekolah, Ibra ke kampus dan Kazumi juga ke sekolah. Â Bunda memang sengaja mendaftarkan Kazumi bukan di sekolah tempat dia mengajar. Â Dengan alasan supaya Kazumi belajar mandiri katanya.
Tepat pukul 6.30, Kazumi sudah sampai di sekolahnya. Â Di depan kelas dia bertemu dengan Farrel yang langsung menariknya ke arah kantin.
"Temenin gue sarapan ya, Mi..." pinta Farrel. Â Seperti biasa Farrel seringkali melewatkan sarapannya di rumah karena mama papanya sedang tugas ke luar kota. Â Bila ditinggal tugas seperti ini, Farrel akan tinggal di rumah hanya ditemani kakak perempuan dan asisten rumah tangganya. Â Berhubung kakaknya adalah juga seorang karyawan, sehingga waktu mereka berkumpul sangatlah terbatas. Â Karena itulah Farrel lebih sering memilih sarapan di sekolah.
Karena semua tugasnya sudah selesai dan masih banyak waktu sebelum bel masuk berbunyi, akhirnya Kazumi mengikuti keinginan temannya.
"Gue mau beli yoghurt aja ya, ga makan... tadi udah makan n minum susu, liat nih otot gue." Ucap Kazumi sambil memamerkan otot bisepnya.
"Jiah, shombong beneeeer... otot segitu aja pamer! Nih liat otot gue, padahal gue belom sarapan loh." Sahut Farrel ikut memamerkan bisepnya.Â
Tak ayal mereka berdua menarik perhatian siswa lainnya yang juga sedang mengisi perut mereka.