Mohon tunggu...
Diah Dyo
Diah Dyo Mohon Tunggu... Guru - Emak tangguh

Lebih menyukai cerita dengan akhir bahagia, dan berharap bisa membawa kebahagiaan untuk semua

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Lukisan Senja (Part 1)

5 Mei 2023   21:47 Diperbarui: 5 Mei 2023   21:53 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Ya ampuuun, muka kamu ga cocok banget belagak melas begitu.  Kamu pilih deh, mau pindah ke kelompok Vanessa, ke kelompok Abi, atau mau pindah ke kampus sebelah? Terserah kamu!" jawab Zidney sambil lanjut berkeliling memeriksa hasil kerja mahasiswanya.

"Hah! Mampus lo! Pindah sana!" ucap Kinar yang sedari tadi sudah jengah dengan ocehan si Farhan.  Dan dengan senang hati Kinar melanjutkan tugasnya karena Farhan sudah berjalan pindah ke kelompok Abi.

Seratus menit pertemuan mereka tidak lama berakhir dengan tugas individual yang diberikan Zidney kepada murid-muridnya.  Setelah selesai dengan urusan absen dan administrasi di ruang dosen, Zidney bergegas meninggalkan kampus tersebut karena dia memiliki janji untuk bertemu dengan sahabatnya, Laura, untuk makan siang bersama.

Ditengah perjalanan, Zidney sempat terpesona dengan sebuah lukisan mural yang terpampang pada sebuah tembok di sisi jalan.

"Wuiiiih... baru kali ini gue melihat lukisan yang seakan bicara.  Keren abis!  Siapa kira-ki.. oh, De-va Ba-gas-ka-ra. Hats off, man... your work is a masterpiece." Gumamnya di sela waktu menunggu lampu lalu lintas berubah menjadi hijau di dalam taksi yang mengantarkannya ke suatu restauran.

Sesampai di restauran yang tempat mereka berjanji untuk bertemu, Zidney menyapukan pandangannya ke setiap sudut ruangan mencari temannya yang katanya sudah menunggu di dalam.

"Bu Dosen, di sini..." seru Laura sambil melambaikan tangannya.

Zidney membalas lambaian tangan Laura dan berjalan menuju Laura. Zidney langsung menarik kursi yang ada di hadapan Laura. "Udah pesan?" tambahnya.

"Ah... wa'alaykum salam, Zidney.  Gue sehat, Alhamdulillah" sindir Laura. 

"Hahaha... Assalamu'alaykum, Laura Maharani.  Apa kabar?" ucap Zidney sambil menurunkan maskernya.  Semenjak adanya pandemi, Zidney terbiasa menggunakan masker kemana-mana, karena ternyata memakai masker mengurangi tatapan iseng laki-laki yang berpapasan dengannya.  Bukan salah Zidney bila dia diberkahi Tuhan dengan segala rejeki keindahan yang seharusnya dibagi ke empat atau lima orang.  Zidney mendapat kulit putih bersih, hidung mancung, bibir pink merona dan mata coklat bening yang terlihat tokoh anime Jepang.  Semua keindahan jatuh padanya.  Tuhan benar-benar menciptakan Zidney dengan bahagia.  Doa dan gen orang tua Zidney memang tidak mengecewakan. 

"Gue dah pesan kwetiau goreng sama lemon tea hangat, buat lo. Dan buat gue... beuh, ga sabar gue. Mana sih mie ayam bakso nya? Gue udah siap mau kasih extra sambal nih..." Ucap Laura dengan mulut yang hampir saja meneteskan liur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun