Tahun 2014 menjadi tahun yang panas bagi seluruh warga negara Indonesia. Pada tahun ini, warga negara Indonesia memilih Presiden dan Wakil Presiden beserta anggota legislatif. Berbagai baliho, spanduk dan atribut promosi lainnya telah disebar di berbagai titik. Lalu, apa yang ingin dicari?
Wakil rakyat bukanlah sebuah mata pencaharian. Kandidat wakil rakyat terpilih dipercaya untuk menjaga amanat rakyat. Seluruh tindak tanduk untuk menyejahterakan rakyat. Wakil rakyat bukanlah seorang bos. Justru rakyatlah yang bertindak sebagai bos di negara ini.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Wakil Gubernur DKI Jakarta dengan tegas menyatakan dirinya adalah jongos sebenarnya. Hal ini ia ungkapkan dalam program Sentilan-Sentilun (27/1) di Metro TV. Â Jadi, rakyat mempunyai hak penuh untuk menilai para wakilnya. Jika rakyat merasa tidak dilayani dengan baik, maka rakyat berhak untuk protes.
Bagi siapapun yang ingin masuk dalam laga pemilu 2014 nanti, bersiaplah untuk melayani rakyat. Jangan mengeruk uang rakyat. Wakil rakyat yang telah duduk di kursi pimpinan biasanya lupa dunia. Maka dari itu, tetaplah berdiri mewakili rakyat Indonesia untuk Indonesia maju.
- Tulisan ini juga diterbitkan di http://diahdharmapatni.wordpress.com/2014/01/28/catatan-bagi-para-calon-wakil-rakyat/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H