Saat awal masuk ke Indonesia, nastar termasuk kue untuk kalangan bangsawan saja. Nastar hanya disajikan dalam perayaan-perayaan besar atau penting, seperti saat Natal.
Ketika lebaran, orang-orang Belanda juga mengirim hantaran kue-kue pada keluarga bangsawan pribumi seperti priyayi. Sejak saat itulah, kue-kue tersebut menjadi kebiasaan sebagai hidangan menu lebaran.
Dalam perkembangannya, nastar telah mengalami banyak modifikasi di Indonesia. Kalau dulu pie yang merupakan cikal bakal nastar tersebut di Belanda diolah dalam loyang besar, kini di Indonesia adonan yang ada dibentuk menjadi bulatan kecil-kecil dengan maksud agar lebih mudah dikonsumsi. Sekali ambil, bisa langsung habis.
Nastar dari Aira Cookies
Saya sendiri adalah salah satu penggemar nastar. Kurang lengkap rasanya kalau saat Idulfitri tak ada nastar di meja tamu (eh, di kamar sendiri juga, sih, untuk dikonsumsi sendiri, hihi). Nah, ada satu nastar yang enak banget dari sekian nastar yang pernah saya cicipi.
Adalah nastar dari Aira Cookies, sebuah UMKM yang berlokasi di Malang. Nastar Aira Cookies ini terbuat dari bahan-bahan premium. Sehingga tekstur kuenya, tuh, lembut dan gurih. Lalu selai nanasnya manis legit tetapi pas manisnya. Enak banget, deh, pokoknya. Hehe.
Kalau teman-teman penasaran dengan nastar dari Aira Cookies ini, bisa hubungi mbak Ivonie (pemilik) di akun Instagramnya: @dapurivonie atau @galeriivonie
Selain nastar, Aira Cookies juga memproduksi kue-kue lain seperti kastengel, putri salju, strawberry thumbprint, dan masih banyak yang lainnya.
Percaya, deh, enggak akan menyesal kalau order nastar dan kue-kue lain di Aira Cookies
***
Referensi:
