Alhamdulillah hari ini puasa Ramadan telah sampai di hari ke-23. Alhamdulillah juga puasa saya lancar meski di awal sempat mengalami beberapa kali kepala pusing. Hehe.
Setelah melakukan evaluasi sendiri, ternyata saya kurang konsumsi air putih dan kurma. Karena saat ini saya adalah busui (ibu menyusui) yang butuh asupan gizi dan energi ekstra. Makanya sampai hari ini saya selalu konsumsi air putih yang cukup dan kurma setiap sahur dan berbuka.
Ngomong-ngomong soal berbuka atau menu buka puasa, teman-teman pastinya sudah sering mendengar kalimat ini:
"Berbukalah dengan yang manis-manis."
Benar, bukan? Saya sering mendengar, melihat, dan membaca kalimat itu, lo. Dulu saya pikir kalimat itu merupakan bunyi dari sebuah hadits. Tetapi ternyata bunyi hadits tentang berbuka puasa adalah seperti ini:
"Biasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam berbuka puasa dengan ruthab sebelum shalat (Maghrib). Jika tidak ada ruthab (kurma muda) maka dengan tamr (kurma matang), jika tidak ada tamr maka beliau meneguk beberapa teguk air."Â (HR. Abu Daud 2356, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud).
Nah, di dalam hadits itu hanya dinyatakan dua pilihan menu berbuka, yaitu kurma dan air. Kurma sendiri dikenal sebagai buah yang rasanya manis dan banyak sekali manfaatnya, antara lain sebagai sumber energi.
Itulah mengapa kurma disamakan dengan makanan dan minuman yang manis-manis. Kalau enggak ada kurma, buka puasa bisa diganti dengan makanan/minuman manis. Dan sebagian pendapat menyatakan bahwa buka puasa dengan makanan dan minuman yang manis dipercaya dapat mengembalikan energi yang hilang karena seharian berpuasa dan beraktivitas.
Tapi kalau kurma disamakan dengan semua makanan/minuman manis rasanya kurang tepat, ya. Apalagi di zaman sekarang banyak makanan/minuman manis yang "over" rasanya, karena memakai pemanis buatan. Jika kurma manisnya menyehatkan, beda dengan makanan/minuman lain yang menggunakan pemanis buatan.
Jadi jika ingin berbuka dengan yang manis-manis selain kurma, menurut saya harus pilah-pilih yang menyehatkan, ya.
Saya sendiri termasuk yang suka berbuka puasa dengan yang manis, meski enggak jarang juga berbuka dengan yang gurih-gurih. Hehe. Seperti yang ada di foto dan Instagram Reels di atas, saya berbuka dengan air putih, kurma, minuman manis (es campur), kolak, dan lemper.
Menu tersebut termasuk cukup komplit, ya. Biasanya hanya ada dua-tiga macam menu saja, misal kurma dan minuman manis (es garbis/blewah, es cincau, atau es campur). Atau kurma, minuman manis sama kolak.
Itu ada lemper karena hari itu ibu saya sedang memasak makanan tradisional berbahan beras ketan itu. Jadi alhamdulillah saya kebagian lemper. Hihi..
Tapi kalau air putih dan kurma, setiap hari hampir selalu ada. Saya makan kurma satu atau tiga buah, sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW yang makan kurma dalam jumlah ganjil.
Setelah makan takjil seperti itu, kadang saya salat Maghrib dulu baru makan besar. Atau kadang makan besarnya nanti setelah salat tarawih. Atau, kadang juga makan besar langsung kalau hanya ada minuman manis.
Alhamdulillah dengan menu berbuka seperti itu, energi saya kembali terisi dan rasanya tubuh menjadi bugar kembali. Nah, kalau teman-teman, suka berbuka dengan yang manis atau yang gurih?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H