Richardson (1978), mentaksir ekspor sebagai fakor yang berada dalam sistem perekonomian daerah bersangkutan (endogeneous variable) yang fluktuasinya ditentukan oleh perkembangan kegiatan perdagangan antarwilayah. Kegiatan perdagangan antarwilayah tersebut dibagi atas barang konsumsi dan barang modal. Agar analisis menjadi lebih realistis, maka model antarregion ini dimasukkan pula unsur pemerintah yang ditampilkan dalam bentuk penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah serta kegiatan investasi sesuai dengan prinsip Teori Ekonomi Keynes (Tarigan, 2005).
Shift-Share Analysis
Analisis Shift-Share mengidentifikasi peranan ekonomi nasional dan kekhususan daerah bersangkutan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah bersangkutan. Mengikuti (Blair, 1991), menunjukan bahwa peningkatan produksi atau nilai tambah suatu sektor di tingkat daerah dapat diuraikan atas tiga bagian, antara lain:
Regional Share adalah merupakan komponen pertumbuhan ekonomi daerah yang disebabkan oleh faktor luar yaitu: peningkatan kegiatan ekonomi daerah akibat kebijaksanaan nasional yang berlaku pada seluruh daerah.
Proportionality Shift (Mixed Shift) adalah komponen pertumbuhan ekonomi daerah yang disebabkan oleh struktur ekonomi daerah yang baik, yaitu berspesialisasi pada sektor yang pertumbuhanya cepat seperti sektor insutri.
Differential Shift (Competitive Shift) adalah komponen pertumbuhan ekonomi daerah karena spesifik daerah yang bersifat kompetitif. Unsur pertumbuhan inilah yangmerupakan keuntungan kompetitif daerah yang dapat mendorong pertumbuhan ekspor daerah bersangkutan.
Model Neo-klasik
Menurut (Richardson, 1978), kesimpulan dari model ini dikenal sebagai Hipotesis Neo-klasik yang digambarkan oleh Grafik berikut
Sesuai dengan grafik di atas, hipotesis yang dapat ditarik sebagai berikut. Pertama, kemajuan teknologi, peningkatan investasi dan peningkatan jumlah dan tenaga kerja suatu wilayah berhubungan positif dengan pertumbuhan ekonomi wilayah yang bersangkutan. Kedua, pada permulaan proses pembangunan, ketimpangan regional cenderung meningkat, tetapi setelah titik maksimum bila pembangunan terus dilanjutkan, maka ketimpangan pembangunan antardaerah akan berkurang dengan sendirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H