Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak semudah itu diterapkan dalam kehidupan media sosial. Banyak orang beranggapan bahwa media sosial hanyalah sebuah dunia maya sehingga tingkah laku dalam media sosial tidak perlu mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Perundungan virtual banyak terjadi, ujaran kebencian semakin banyak terjadi, serta semakin banyak intoleransi terhadap perbedaan yang ada. Padahal, dampak negatif yang diterima seseorang dari perlakuan di media sosial, tidak kalah buruk dari dampak yang diterima, dia akan mengalami hal tersebut dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, sudah saatnya generasi muda Indonesia menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam bertindak dan bersikap dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam media sosial.
Dalam bertingkah laku dengan baik, kita bisa kaitkan pancasila dengan lima sila yang ada, yaitu sebagai berikut:
- Ketuhanan Yang Maha Essa. Indonesia adalah negara yang beragama, warga negaranya memiliki agama dan kepercaan masing-masing. Agama yang resmi diakui Indonesia ada 6 agama yaitu Islam, kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu, keenam agama ini pastinya memiliki kepercayaan dan larang masing-masing dalam agama tersebut. Dalam hal ini, kita sebagai umat beragama tidak boleh menjelekkan agama lainnya pasti dalam sebuah agama percaya, bahwa tuhan akan melihat hambanya, maka kita tidak akan bepikir menjelekkan agama lain atau orang lain karena itu adalah perbuatan yang tidak terpuji dan akan dicatat sebagai bukti keburukan. Dalam hal ini, kita sebagai umat beragama tidak boleh menjelekkan agama lainnya pasti dalam sebuah agama percaya, bahwa tuhan akan melihat hambanya, maka kita tidak akan bepikir menjelekkan agama lain atau orang lain karena itu adalah perbuatan yang tidak terpuji dan akan dicatat sebagai bukti keburukan.
- Kemanusian yang adil dan beradap. Berlaku adil kepada sesama manusia walaupun berbeda agama, ras, dan budaya sekalipun. Apalagi dalam media sosial kita pasti bertemu dengan dari agama dan yang memiliki budaya berbeda, intinya kita tidak boleh mendiskriminasi seeorang dengan perbedaan tertentu, semuanya sama dan harus diperlakukan dengan adil. Kita sebagai manusia sebagai makhluk sosial tentunya sangat memerlukan orang lain, dengan cara adil dan beradap dengan sesama manusia yang lainnya walaupun berbeda. Meskipun tidak bertemu dan berhadapan secara langsung atau bertatapan langsung, setiap orang harus  berlaku baik pada setiap orang, tidak semena-mena, menghargai, serta menghormati keberadaan manusia, kan.Â
- Persatuan Indonesia. Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia, yang memiliki makna berbeda-beda tetapi tetap satu. Ini menandakan walaupun berbeda kebudayan kita harus menjadi satu agar bangsa indonesia semakin kuat. Dalam hal ini, berselancar media sosial untuk mencari relasi sebanyak mungkin dan tidak menjatuhkan satu sama lain, melainkan menjaga kesatuan dan persatuan serta menciptakan lingkungan media sosial yang lebih sehat karena sejatinya tidak ada suatu suku, agama, atau ras yang lebih baik, semua sama.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan. Setiap warga negara memiliki hak, kedudukan dan kewajiban yang sama. Maka, saat kita menggunakan media sosial kita seharusnya bisa untuk menghargai pendapat orang lain, karena kita semua hak untuk besuara dalam hal yang benar.Â
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Seorang rakyat pastinya bersosialisali dengan warga sekitar rumah, dengan ini akan terjalin sebuah rasa persaudaraan. Dalam sosial ini kita harus bisa menghormati hak orang lain juga serta berlaku adil tanpa membeda-bedakan. Dalam bersosial di media sosial pun demikian, harus adil tanpa membedakan, tidak ada penindasan, tidak ada penghinaa
Nah, sangat penting kan kita bertingkah laku dengan berpedoman. Tanpa berpedoman bisa menjadikan seseorang seenaknya saja, menfitnah, mendiskriminasi seseorang dan itu sangat merugikan sekali.
Â
Media sosial memang sangat luas jangakaunya, kita tidak bisa seenaknya saja dan sesuka hati, kita berada dalam suatu negara yang negara tersebut memiliki rakyat, rakyat bergerombol dan membentuk kelompok sosial. Dalam bermedia sosial pun akan membentuk kelompok-kelompok tertentu sebagai teman dalam dunia media sosial.
Disamping manfaat, jelas ada sebuah dampak negatif, akan tetapi dari semua itu balik kepada diri sendiri, mau menjadikan media sosial sebagai manfaat yang akan menjadikan kita banyak relasi serta berita-beruta manfaat lainnya. Atau akan mendapatkan dampak buruk jika tidak pandai-pandai memanfaatkannya.
Lingkup media sosial sangat luas, tidak ayal menjadikan sebagai sumber informasi di seluruh dunia. Dalam hal itu juga bisa menghasilkan peluang banyak. Misalnya promosi dalam berjualan.
Ironisnya, sisi positif media sosial kerap dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan ujaran kebencian, hasutan dan propaganda dengan kaum muda yang masih labil akan keberanian. . Hal itu dapat diwaspadai dari banyaknya share seputar informasi yang bermaterikan paham-paham intoleransi dan radikalisme. Tentu saja paham ini yang jauh dari semangat Pancasila.
Konten yang disebar dapat tersebar luas dan kemudian menjadi santapan opini publik. Bahkan, banyak dari mereka yang kemudian menyamar dengan menggunakan beragam akun palsu untuk saling bahu-membahu menyebarkan paham-paham intoleransi dan radikalisme.
Jadi, bisa simpulkan bahwa, berpedoman dalam bertingkah laku itu sangat di perlukan. Walaupun tidak mudah mengaplikasikan setidaknya kota bisa bertutur kata baik dengan semua orang, sekalipun dalam media sosial. Karena mereka bisa menilai kita bagaimana kita sendiri dalam interaksi tersebut.
Indahnya persaudaraan, jika kita bisa berhubungan baik mengapa kita mencari masalah kan, karena kerukunan akan lebih indah daripada pertengkaran. Jangan sampai, media sosial kita jadikan sebagai tempat untuk menyebarkan luaskan kebencian, permusuhan, dan caci maki yang tak beradab dan tidak berperikemanusiaan. Justru denga adanya media sosial ini kita harus semakin bersatu karena bisa berkomunikasi jarak jauh ini.