Mohon tunggu...
Diah Ayu Chairani
Diah Ayu Chairani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Diah Ayu Chairani

Penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melihat Uniknya Tradisi Rambu Solo, Upacara Pemakaman di Tana Toraja

3 Juni 2022   12:34 Diperbarui: 3 Juni 2022   12:38 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa masyarakat Tanah Toraja memiliki pandangan bahwa kematian sebagai berpindahnya jiwa seseorang ke tempat yang lebih baik yaitu alam roh, yaitu kembali keabadian bersama leluhur ke sebuah tempat peristirahatan bernama Puya. Untuk itu masyarakat suku Toraja melakukan Rambu Solo sebagai bentuk menghormati dan memperlakukan jasad sebaik-baiknya. 

Mengingat upacara adat yang dilakukan perlu banyak persiapan dan memakan biaya yang tidak sedikit, upacara adat ini dilakukan berdasarkan strata sosial. Sitonda (2005:6) dalam bukunya menyatakan bahwa upacara adat pemakaman Rambu Solo' dilakukan oleh masyarakat Toraja berdasarkan kepercayaan yang dianut dan dasar tingkatan atau strata sosial dan tata aturan yang telah ditentukan. 

Sumber: Kompasiana.com
Sumber: Kompasiana.com

Banyaknya kebutuhan dan persiapan yang diadakan juga menjadi ciri bahwa upacara adat ini begitu penting dan sakral. Mungkin kamu pernah mendengar bahwa upacara adat ini juga melakukan pemotongan hewan kurban yang tidak sedikit jumlahnya, ini menandakan bahwa orang yang meninggal merupakan kalangan bangsawan. Hewan yang dikurbankan akan menjadi tunggangan oleh arwah orang yang sudah meninggal. 

Jika melihat hasil penelitian juga budaya Tanah Toraja yang begitu kental, tidak heran jika banyak sekali orang yang penasaran dan ingin mengenal lebih dalam kebudayaan yang ada. Tidak hanya upacara adat Toraja juga masih punya segudang kekayaan budaya yang patut dibanggakan dan dilestarikan. 

Toraja sebagai suku yang menjunjung tinggi nilai budaya dan keserasian antar unsur kehidupan menunjukkan bahwa keberagaman, perbedaan dan kepercayaan bisa tumbuh dengan baik di bawah corak budaya dan persatuan antar manusianya yang saling menghargai satu sama lain. 

Sumber 

Anggun Sri Anggraeni, G. A. (2020). MAKNA UPACARA ADAT PEMAKAMAN RAMBU SOLO' DI TANA TORAJA. Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya, 71-81.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun