Mohon tunggu...
Diah Ayu Asmaraning
Diah Ayu Asmaraning Mohon Tunggu... Mahasiswa - Duta GenRe Intelegensia D.I.Yogyakarta 2023, Mahasiswi UGM

Diah Ayu, akrab disapa Dayuk, merupakan mahasiswi aktif UGM jurusan Ilmu dan Industri Peternakan. Perempuan dengan hobi traveling ini mendapatkan juara sekaligus amanah sebagai Duta Generasi Berencana (GenRe) Intelegensia D.I.Yogyakarta 2023. Dayuk telah mengasah kemampuan menulisnya sejak duduk di bangku sekolah dasar. Karya-karyanya seperti artikel, cerpen, puisi, opini, bahkan karya tulis ilmiah telah menjuarai kompetisi di tingkat regional hingga nasional. Beberapa karyanya juga diterbitkan menjadi buku antologi, seperti karyanya berjudul "Kau Karang Saja Judulnya Apa"

Selanjutnya

Tutup

Nature

MELANCONG BIOHOMY: Melangkah Cepat Mendorong Inovasi BIOHOMY Melalui Optimalisasi Limbah Domestik sebagai Pemanfaatan Energi Berkelanjutan

6 Februari 2024   23:55 Diperbarui: 10 Februari 2024   20:21 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Berjaya bukan hanya di laut,

Melainkan menguasai semuanya,

Udara, tanah, air,

Dan segenap isi kotaran perut pulau-pulau ini,

Kita jadikan semuanya bernilai guna...

***

Limbah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses penggunaan atau kegiatan. Salah satu dari sekian banyak jenis limbah yaitu limbah domestik yang berasal dari rumah tangga. Limbah domestik umumnya berwujud cair dengan sifatnya yang selalu berpindah mengikuti suatu ruang. Sumber limbah ini ialah dari aktivitas rutin masyarakat, seperti mencuci baju, mandi, hingga sisa kotoran manusia. Contoh limbah domestik ialah air detergen, air sabun, dan air tinja.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam Laporan Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2020 melaporkan bahwa sebanyak 57,42% atau separuh rumah tangga di Indonesia membuang air limbah mandi, cuci, dan limbah dapur ke got/selokan/sungai. Dampak terburuk dari peristiwa tersebut ialah dapat tercemarnya lingkungan dan rusaknya ekosistem perairan. Belum lagi munculnya dampak lain seperti turunnya jumlah oksigen di dalam air, terganggunya kesuburan tanah, hingga yang paling mengerikan ialah dapat memberikan dampak pada kesehatan manusia seperti diare hingga demam berdarah.

Berdasarkan permasalahan tersebut, sangat perlu dilakukan pengendalian dan langkah tepat melindungi lingkungan dari limbah domestik yang dibuang begitu saja. Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah melalui teknologi anaerobic digestion, sebuah proses penguraian bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi tanpa oksigen dalam menghasilkan gas metan. Wujud teknologi tersebut dapat berupa BIOHOMY.

BIOHOMY merupakan alat biogas portabel yang dilengkapi dengan kaki roda  yang dapat dilipat dan dirancang dengan bentuk proporsional sebagai jawaban dalam mengatasi maraknya pencemaran lingkungan akibat limbah domestik, tepatnya sisa kotoran manusia. BIOHOMY terdiri dari bagian digester yang terbuat dari drum plastik HDPE (High Density Polyethylene) berukuran 120 L sebagai penampung sampah organik. Pada bagian kaki, alat ini dilengkapi dengan empat buah roda sebagai penggerak. Biogas portabel ini menggunakan digester berjenis floating drum yang memiliki keunggulan yaitu pengguna dapat melihat secara langsung volume gas yang tersimpan pada drum secara aktual. Energi yang dihasilkan dari biogas ini didapatkan dari proses fermentasi anaerob yaitu menggunakan bakteri yang akan mengurai bahan organik pada sampah menjadi gas metana siap pakai.

Berdasarkan fermentasi  limbah rumah tangga yang telah dilakukan pada reaktor biogas, maka diketahui waktu optimal yang diperlukan kurang lebih lima puluh hari. Volume biogas mulai terbentuk pada hari ke empat, puncak pertumbuhan biogas maksimum pada hari ke-30, dan pertumbuhan biogas yang tidak produktif lagi yaitu pada hari ke lima puluh. Jumlah biogas masih dapat dihasilkan pada hari terakhir tersebut namun sudah sedikit sehingga proses dapat dihentikan.

Banyak alat biogas portabel yang sudah dijual di pasaran, namun BIOHOMY memiliki perbedaan. BIOHOMY merupakan solusi dari permasalahan biogas portabel yang ada, dengan spesifikasi terbuat dari bahan yang mudah didapat dan sering dijumpai seperti drum plastik air berukuran 120 L yang kemudian dapat menghasilkan 75 L biogas yang dapat dimanfaatkan secara langsung. Selain itu, BIOHOMY dilengkapi oleh roda kaki yang berfungsi sebagai penggerak saat akan dipindahkan sehingga mempermudah aksesnya. Ukuran biogas ini tidak terlalu memakan tempat disebabkan bentuk yang sangat minim tempat dan perawatan yang mudah. Biogas secara otomatis akan membuang zat sisa fermentasi sehingga tidak perlu repot untuk membersihkannya. Untuk harga yang dipatok pun cukup ekonomis yaitu Rp  800.000,00 sehingga sangat cocok untuk semua kalangan. Walaupun masih berupa prototipe, namun diharapkan alat ini dapat menjadi solusi untuk  menjaga lingkungan dari limbah domestik rumah tangga serta dapat mendukung tercapainya Kemandirian Energi Indonesia 2035.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun